Bersama Berjuang Tuntaskan Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja di Babar

Wakil Bupati Bangka Barat, Markus SH, ketika membuka acara Sosialisasi Pencegahan/Perlindungan Anak dan Remaja dari Kekerasan Seksual di Muntok, Jumat (17/11-2017).

MUNTOK, LASPELA- Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Babar) terus berupaya meminimalisir berbagai kasus kekerasan terhadap anak dan remaja di daerah itu. Hal ini dinilai penting dan strategis demi melahirkan generasi penerus yang cerdas, kreatif, beriman dan mandiri untuk membangun Negeri Sejiran Setason menuju Bangka Barat Hebat 2021.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Bangka Barat, Markus SH, saat membacakan sambutan Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali pada acara Sosialisasi Pencegahan/Perlindungan Anak dan Remaja dari Kekerasan Seksual di Muntok, Jumat (17/11-2017).

Kegiatan sehari bertema: Tuntaskan Kekerasan Seksual Terhadap Anak dan Remaja ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Provinsi Kep. Babel, Kapolres Bangka Barat, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Babar.

Wabup Markus menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini hendaknya menjadi kesempatan untuk semakin meningkatkan pencegahan terhadap aksi kekerasan seksual di Bangka Barat.

“Ini menjadi kesempatan yang baik bagi para anak dan remaja di Babar untuk lebih sadar melindungi diri dari berbagai kemungkinan terjadinya kekerasan seksual sehingga tak sampai menjadi korban,” kata Markus.

Lebih jauh dia menjelaskan, pemerintah selama ini telah menunjukan kepedulian untuk memperhatikan dan melindungi anak dan remaja, yakni sejak diratifikasinya konvensi PBB tentang hak anak melalui Kepres No. 36 Tahun 1990, kemudian dikuatkan dengan disahkannya UU No. 23 Tahun 2002 perubahan atas UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak yang merupakan penghargaan dan penghormatan bagi hak-hak anak.

Dia berharap, anak-anak dan remaja dapat mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin demi terciptanya kesejahteraan bagi diri mereka sendiri. Kepada para jajaran kepala OPD diminta untuk memperjelas fokus, arah, strategi, serta tindakan, bahu-membahu memadukan kekuatan untuk mengurangi dan memperhatikan persoalan yang dihadapi anak dan remaja di Babar.

“Semoga upaya perlindungan anak dan remaja dari kekerasan seksual dapat berjalan optimal dan mampu menekan jumlah tindak kekerasan demi menciptakan generasi Babar yang hebat,” katanya memungkasi. (Stef)

Editor: Stefan H. Lopis