AMBON, LASPELA- Upaya negosiasi antara petugas gabungan TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata untuk membebaskan 1.300 warga Kampung Kimbely dan Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua belum berhasil. Pimpinan kelompok ini menolak berkomunikasi dengan pihak luar.
Di tengah situasi yang belum menentu tersebut, aparat keamanan berencana melakukan tindakan tegas kepada para penyandera. Cara ini dilakukan karena penyanderaan yang sudah berlangsung lima hari ini membuat ribuan warga semakin tertekan.
“Kita juga mempersiapkan pasukan Polri dan TNI di sana, dan saya sudah diskusi dengan Panglima TNI, nantinya ketika langkah persuasif tidak bisa ketemu atau deadlock maka tidak ada jalan lain dimana negara perlu melakukan tindakan-tindakan dalam rangka menegakkan kembali ketertiban dan keamanan, serta menegakkan hukum,” kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Ambon, Senin (13/11/2017).
Sejauh ini aparat keamanan masih menggunakan pendekatan persuasif terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera 1.300 warga sipil pada daerah Utikini dan Banti, termsuk adanya indikasi menyandera karyawan PT Freeport Indonesia.
Kelompok kriminal bersenjata yang dipimpin Ayub Wakear ini juga dilaporkan telah melakukan pengrusakan fasilitas jalan raya dari Utikini menuju Banti dengan menggunkan peralatan berat milik PT. Freeport yang bertujuan menghambat atau memutuskan jalur transportasi darat. “Berkaitan dengan masalah Papua sendiri, memang ada dinamika kelompok kriminal bersenjata yang ada di daerah Tembagapura, yaitu di Desa Utikini dan Banti. Saya mantan Kapolda Papua selama dua tahun saat daerah itu belum dimekarkan,” tandasnsya dilansir LASPELA dari laman harnas.
Sehingga Kapolri menyatakan memahami betul kelompok-kelompok ini yang motif utamanya adalah ekonomi.
Makanya Polri dan TNI masih menggunakan pendekatan kesejahteraan dan langkah persuasif, serta negosiasi yang dikedepankan guna mencari solusi dan mendekati tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adar serta tokoh gereja.
“Namun bila langkah persuasif ini mengalami deadlock maka Polri bersama TNI akan mengambil langkah tegas untuk menegakkan keamaman dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.
Editor: Stefan H. Lopis