Lionel Messi Tak Ingin Pensiun di Barcelona

Megabintang Barcelona, Lionel Messi (Ist)

LASPELA, SPORT- Megabintang Barcelona Lionel Messi pasti pergi dari Camp Nou, suatu saat nanti. Ia tidak berniat pensiun di klub yang dibelanya sejak umur 13 tahun itu. Justru Messi ingin mengakhiri kariernya bersama klub yang diidolakannya sejak kecil: Newell’s Old Boys.

Itu adalah klub yang menjadi kebanggaan publik Rosario, kampung halaman Messi. Bahkan, Messi bermain di sana selama enam tahun sejak baru berumur 6 tahun. Ia mencetak hampir 500 gol di kompetisi untuk anak-anak, dan tergabung dalam “Mesin 1987”-sebutan untuk tim junior milik Newell’s yang hampir tidak pernah kalah di mana-mana.

Messi kemudian terdiagnosa mengalami sindrom defisiensi pertumbuhan sejak dini. Dokter mengatakan Messi sudah berhenti tumbuh pada umur sembilan tahun. “Apakah saya akan tumbuh?” tanya Messi sambil menangis.

“Ya, lebih tinggi daripada Maradona,” kata dokter Diego Schwarsztein yang merawatnya dengan injeksi seharga US$ 1.000 (Rp 13,5 juta) per bulan. “Apakah lebih baik dari Maradona? Belum tentu. Yang pasti, kamu akan lebih tinggi.”

Newell’s membantu biaya pengobatan itu sampai umurnya 12 tahun. Setelah itu ayahnya, Jorge Messi, harus mencari sendiri klub yang mau membantu yakni Barcelona.

Sisanya, semua tahu. Messi mencuat sebagai pemain bintang nomor satu di dunia, peraih penghargaan Ballon d’Or sampai lima kali. Dalam banyak hal, Messi lebih baik ketimbang Maradona. Hanya satu yang belum disamainya: Maradona juara Piala Dunia 1986.

Sekarang berusia 30 tahun, Messi tidak pernah melupakan Newell’s, juga dokter Schwarsztein yang ia kasih jersey klub nomor sembilan. Kaos yang ukuran mini, tentunya.

“Saya akan gembira jika bisa bermain untuk Newell’s Old Boys, di stadion yang sangat akrab dengan saya sejak kecil,” katanya seperti dilansir LASPELA dari Harnas.

“Saya tidak bisa meramalkan masa depan dan apa yang akan saya rasakan di kelak kemudian hari. Sekarang, saya hanya menjalani hidup dan tidak mereka-reka masa depan.”

Editor: Stefan H. Lopis