Oleh: Agus Ismunarno
*Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim Terancam Dicopot Bila Suhu Politik Sampai Memanas
KOMANDAN KOREM 045/Garuda Jaya (Gaya), Kolonel Inf Abdurrahman mengajak Pimpinan Partai Politik, Para Kandidat Walikota dan Para Kandidat Bupati Bangka dan Belitung serta Para Tokoh Agama serta Para Tokoh Masyarakat dan Pemuda untuk bergandeng-tangan, bahu membahu menyukseskan Pemilu Kada serentak 2018 dalam suasana yang sejuk.
“Gubernur, Kapolda, Danrem sudah dan terus merapatkan barisan dan menggandeng pimpinan parpol dan para kandidat yang diusungnya serta para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda untuk meredam suhu politik menjelang, pada saat pemilu kada serentak maupun sesudahnya. Mari kita sukseskan pemilu kada serentak 2018 dalam suasana sejuk,” tandas Danrem Abdurrahman pada saat jamuan makan malam bersama Pimpinan KADIN Kepulauan Bangka Belitung, Pimpinan REI Kepulauan Babel serta HIPMI Kepulauan Babel di Neptune Club, pekan lalu.
Hadir antara lain Wakil Ketua Umum KADIN Babel, Rifani dan Agus Ismunarno, Plh Ketua DPD REI Babel Setyajid Arief Wijayanto, Sekretaris DPD REI Babel, Dymas Dwi Setia dan Ferdinand.
Instruksi Panglima, tegas Abdurrahman, baik Panglima TNI dan Pangdam sangat jelas. “Suhu politik tidak boleh memanas. Kita bersama-sama wajib menjaga investasi dan iklim kondusif bagi perekonomian kita. Kita menghargai Pemilu Kada serentak 2018 dalam alam demokrasi, namun mari kita jalankan dalam suasana yang dingin sejuk. Tidak perlu memanas sehingga iklim perekonomian dan investasi yang telah kita bangun selama ini jangan terganggu,” kata Abdurrahman.
Danrem Abdurrahman mengaku, “Sanksi buat TNI juga sama. Danrem maupun Dandim akan dicopot bila tidak bisa meredam gejolak Pemilu Kada 2018 dan suhunya memanas. Untuk itu TNI dan Polri serta para elite politik dan masyarakat harus bersinergi untuk meredam suhu politik.”
Pernyataan Danrem Abdurrahman dalam diskusi terbatas dalam rangka menyambut Pangdam II Sriwijaya tersebut disampaikan sehubungan penegasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada pers.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian berjanji akan memberi hadiah spesial bagi para Kepala Kepolisan di tingkat daerah. Hal itu terealisasi bila mampu mengamankan wilayahnya selama pelaksanaan Pilkada serentak 2018.
“Ini akan saya evaluasi hingga Desember 2017. Yang melaksanakan dengan baik, kami pertahankan, bila perlu dipromosikan,” ujar Tito di sela-sela Apel Kasatwil 2017 di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017).
Namun demikian, sebaliknya bila Kapolres atau Kapolda gagal mengamankan wilayahnya yang menggelar Pilkada, dia tak segan akan memberi sanksi tegas. “Kalau tidak melaksanakan langkah-langkah yang sudah saya arahkan, akan saya ganti. Saya akan cari pimpinan lain yang lebih baik,” tegas mantan Kapolda Papua itu.
Untuk menjaga suasana menjelang Pilkada 2018 tetap kondusif, pihaknya berupaya berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang berkepentingan.”Ini adalah saatnya pendekatan dengan semua stakeholder yang terkait dengan Pilkada,” kata Tito seperti dilansir dari Antara.
Potensi Friksi
Presiden Jokowi meminta Polri memaksimalkan upaya dalam mengamankan Pilkada 2018 serta Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019.
“Menuju 2019, betul-betul pengamanan dipersiapkan detil. Pemetaan potensi friksi itu harus ada sehingga pencegahan bisa dilakukan,” kata Jokowi dalam Apel Kasatwil.
Menurut Jokowi, suatu hal yang wajar jika terjadi kenaikan suhu politik menjelang pilkada. Kendati demikian, Polri harus menjaga situasi tersebut tetap kondusif.
“Tugas kita untuk mengendalikan agar situasi itu tidak berubah menjadi panas. Suhu naik boleh, hangat sedikit, tapi jangan sampai panas,” kata Jokowi.
Selain mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo, para peserta Apel Kasatwil juga mendengarkan pengarahan dari Menkopolhukam, Mendagri, Menkominfo, Ketua Bawaslu, Ketua KPU dan Ketua DKPP.
Dengan mengangkat tema “Polri yang Profesional, Modern, dan Terpercaya dalam Mengamankan Pilkada Serentak 2018”, Apel Kasatwil diselenggarakan di Akademi Kepolisian, Semarang. Apel Kasatwil diikuti oleh 546 kasatwil yang terdiri dari 33 kapolda, 33 kepala biro operasional dan 461 kapolres. (*/agus)