Unik, Gubernur Erzaldi Gagas Sertifikasi Nikah untuk Wujudkan Keluarga Berkualitas

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama BKKBN Bangak Belitung menggelar seminar tentang sukses keluarga berencana. Penyelanggaraan seminar ini dimaksudkan bisa memberi pengetahuan tentang keluarga sehat.

Melalui seminar ini, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, menginginkan pembangunan desa bisa berdampak pada kualitas sumber daya manusia. “Dengan meningkatnya kualitas penduduk maka bukan tidak mungkin bonus demografi bisa didapat sehingga sumber daya alam tambahan dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas ekonomi masyarakat,” jelas Erzaldi dalam sambutan di Kantor BKKBN Babel, Kamis (26/10/2017).

Erzaldi berpesan kepada generasi agar mengutamakan pendidikan. Sebab, dengan pendidikan bisa menciptakan sumberdaya manusia yang bekualitas sehingga menciptakan keluarga bahagia dan sukses.

Data BKKBN menyebutkan, Indonesia menempati ranking 37 dari negara dengan presentase pernikahan usia muda tinggi di dunia dan berada di posisi kedua tertinggi di ASEAN. Jika ditarik dalam skala yang lebih kecil, Bangka Belitung menempati posisi ke empat tertinggi persentase pernikahan usia muda setelah Kalimantan Selatan.

Konsidi ini memacu Erzaldi menggagas kebijakan menikah untuk sertifikasi nikah untuk calon pengantin muda. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan keluarga yang paham tujuan menikah. Sertifikat ini merupakan syarat mendapatkan buku menikah. “Kami akan membuat aturan, di dalam aturan itu penghulu memberikan pelatihan mulai dari desa bagi yang akan menikah 8 jam, di kecamatan 6 jam, di kabupaten 4 jam ada materinya tentang pernikahan, ketika sudah lulus materinya dapat sertifikat ini yang dijadikan syarat untuk mengajukan pernikahan, jadi semacam sertifikat siap nikah, dan ini baru dilakukan di Bateng,” ucap Erzaldi.

Di kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Pusat DR Surya Chandra Surapaty, menyambut positif program yang digagas orang nomor satu Bangka Belitung ini. Dr. Surya juga mengapresiasi gagasan Erzaldi yang membentuk kampong KB unntuk pembangunan desa. Menurutnya, Program KB tidak hanya dimaknai sebagai pembatasan kelahiran, namun lebih dari itu untuk mendukung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. “Dengan berbagai macam program yang dibuat pemerintah Bangka Belitung, dengan kerja cerdas untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat maka tujuan gerakan program kependudukan keluarga berencana dan penguatan keluarga akan sukses di Provinsi kepulauan Babel, ini sudah baik,” pungkasnya.(Rill)