Pasar Rakyat Tipe C dan D Jadi Fokus Revitalisasi

Foto: Ilustrasi pasar rakyat

JAKARTA, LASPELA- Pasar rakyat tipe C dan D menjadi fokus revitalisasi pasar yang dilakukan pemerintah selama 2017 hingga 2018.

Berdasarkan Permendag RI No 37/M-DAG/PER/5/2017 tentang pedoman pembangunan dan pengelolaan sarana perdagangan, disebutkan bahwa pasar rakyat terdiri dari empat tipe yakni tipe A, B, C, dan D.

Pasar rakyat tipe C sebagaimana dimaksud merupakan pasar rakyat dengan operasional paling sedikit dua kali dalam satu minggu, dengan jumlah kapasitas pedagang paling sedikit 200 orang, dan/atau luas lahan paling sedikit 3.000 m2 (tiga ribu meter persegi).

Sedangkan pasar rakyat tipe D merupakan pasar dengan operasional pasar paling sedikit satu kali dalam satu minggu, jumlah kapasitas pedagang paling sedikit 100 (seratus) orang, dan/atau luas lahan paling sedikit 2.000 m2 (dua ribu meter persegi).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti, mengatakan pemerintah memfokuskan revitalisasi pasar rakyat tipe C sepanjang 2017.

Menurutnya, langkah serupa bakal ditempuh pada tahun 2018 mendatang.

“[Tahun depan] masih juga tipe C, mungkin ada tipe D nanti kita lihat lagi dari anggaran,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (19/10/2017) seperti dikutip LASPELA dari Bisnis.com

Tjahya mengatakan, program revitalisasi pasar tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Perdagangan tetapi Kementerian dan Lembaga lainnya. Namun, instansinya memegang porsi paling banyak.

“Bukan hanya dari Kementerian perdagangan yang membangun pasar, Kemenkop dan KemenPUPR juga ada jatahnya,” imbuhnya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebelumnya menegaskan, penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah tidak akan menghambat program revitalisasi pasar.

Dengan demikian, dia optimis target revitalisasi 5.000 pasar hingga 2019 dapat tercapai.

Dia mencontohkan salah satu pasar di Bengkulu Utara mengalami kenaikan omzet hingga 900% pasca dilakukan revitalisasi. Hal itu berkat adanya perbaikan terhadap sejumlah sarana di lokasi tersebut.

“Dari pasar yang kumuh, menjadi bersih itu pasti penjualan akan meningkat,” ungkapnya.

Enggartiasto menambahkan, tipe pasar yang mendapat fokus alokasi anggaran adalah kategori C dan D. Pasalnya, jenis itu merupakan tujuan dari masyarakat kurang mampu.

Untuk jenis pasar menengah ke atas atau tipe A, pihaknya berharap mereka dapat melakukan kerja sama dengan swasta. “Dari awal kita tidak beri tipe A dan B lalu sekarang kita fokus di C dan D,” jelasnya.

Editor: Stefan H. Lopis