Santri TPA Surau Al-Muslimin Semangat Belajar Meski Dalam Keterbatasan

Foto bersama para pendidik dan siswa di TPA Surau Al-Muslimin yang terletak di jalan Cut Nyak Dien Kelurahan Surya Timur, Kecamatan Sungaliat. (foto: Rafiq/LASPELA)

SUNGAILIAT, LASPELA- Meskipun di tengah keterbatasan fasilitas yang dimiliki, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Surau Al-Muslimin yang terletak di jalan Cut Nyak Dien Kelurahan Surya Timur, Kecamatan Sungaliat, Kabupaten Bangka tetap semangat menimba pengetahuan baik pengetahuan umum maupun agama.

TPA Surau Al-Muslimin ini berdiri sejak tahun 2004 silam. Saat ini memiliki santri 32 orang dengan rata-rata pendidikan Sekolah Dasar (SD) dari sekolah yang berbeda di kecamatan Sungailiat

Ketua TPA Surau Al-Muslimin, Siti Aisyah, mengatakan murid TPA ini memiliki semangat belajar luar biasa walaupun belajar tanpa ada meja tapi mereka sangat menikmati suasana belajar mengajar tersebut.

“Hanya inilah perlengkapan yang kami punya. Selebihnya kami tidak punya apa-apa untuk menunjang kegiatan belajar para anak didik kami,” katanya saat dijumpai LASPELA, Selasa (17/10).

Lebih jauh Siti Aisyah menjelaskan, rata-rata murid di TPA Surau Al- Muslimin ini berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi di bawah standar karena itu pihaknya tak mematok berapa biaya yang harus dibayar para siswa.

“Kami tidak mematok biaya, berapa pun diberi oleh orang tua/wali kami terima dan itu pun kami berterima kasih,” jelasnya.

Dia berharap, ke depan ada perhatian konkret dari pihak lain seperti para donatur dan pemerintah berupa bantuan dana ataupun bantuan berupa Iqro, meja, dan alat tulis lainnya

“Kalau ada rezeki kami ingin buat seragam untuk peserta didik agar terlihat lebih seragam,” imbuhnya.

Maria, selaku tenanga pengajar di TPA tersebut mengaku salut dengan semangat belajar para siswa.

“Alhamdulilah, walaupun perlengkapan seadanya murid didikan kami tidak pernah mengeluh. Hanya saja kami sebagai guru merasa sedih saat mereka menulis di lantai beralaskan karpet hijau milik surau dengan posisi membungkuk dan baring,” tukasnya. (rfq)

Editor: Stefan H. Lopis