Eksotisme Sungai Upang, Surga yang Terlupakan di Tanah Bawah

Potret pesona alam Sungai Upang di Desa Tanah Bawah, Kecamatan Puding Besar.

PANGKALPINANG, LASPELA- Satu lagi potensi wisata di pulau Bangka yang belum familiar di benak publik Babel yakni Sungai Upang. Sungai ini merupakan bagian dari Sungai Jeruk yang berada di Desa Tanah Bawah, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka.

Menyusuri Sungai Upang, para wisatawan akan disuguhi pesona sungai yang bersahaja, namun menawan.

Eksotisme Sungai Upang yang memukau karena keindahan alam dan keberagaman biota lautnya ini, mendorong komunitas Bangka Flora Society (BFS) untuk bersama pemuda dan Pemdes Tanah Bawah berkomitmen menjaga habitatnya dari kerusakan akibat ulah manusia.

BFS bersama pemuda dan pemdes setempat mengawali kepeduliannya dengan menggelar kemah bersama, Sabtu (14/10-2017). Kemah bersama ini dalam rangka “World Habitat Day” (peringatan hari habitat sedunia) yang biasa diperingati setiap tanggal 3 Oktober.

Kegiatan kemah bertajuk KEMAH REMAJA PEDULI HABITAT tersebut diikuti sekitar 100 peserta berasal dari pemuda/karang taruna dan masyarakar desa Tanah Bawah juga diikuti beberapa perwakilan siswa SMP di Puding Besar juga siswa sekolah alam binaan BFS.

Dian Rossana Anggraini selaku penanggungjawab dan penggagas perkemahan ini mengatakan, acara perkemahan bertujuan memberikan informasi dan pemahaman kepada semua masyarakat desa Tanah Bawah khususnya untuk bersama menjaga habitat Sungai Upang.

“Sungai Upang memang sejauh ini belum pernah terekspos akan eksotisme dan keragaman biota sungainya. Semoga kita dapat bersama mengenalkan dan mengembangkan menjadi sebuah tempat wisata serta menikmati kuliner tradisional Bangka dengan lauk ikan asli Sungai Upang,” ujarnya.

Dian sangat menekankan pentingnya kebersihan dan pengelolaan yang baik di kawasan wisata Sungai Upang.

“Keberadaan hutan yang ada di sisi timur Sungai Upang menyimpan sejuta pesona anggrek alamnya. Untuk itu nanti kita mencoba mendesain paket wisata Sungai Upang yang kita integrasikan dengan kuliner khas Bangka serta pengunjung nantinya sekaligus dapat menikmati eksotismenya anggrek dengan menyusuri kawasan hutan menggunakan perahu koleknya,” imbuhnya.

Kepala Desa Tanah Bawah, Holidi, menilai potensi wisata Sungai Upang harus dijaga dan dioptimalkan manfaatnya demi kesejahteraan warga setempat.

“Khususnya di desa Tanah Bawah untuk menjaga kelestarian alam yakni hutan dan sungai agar dapat dijaga dan dikelola serta dikembangkan yang nantinya dapat memakmurkan masyarakat desa kita,” jelasnya.

Tokoh pemuda dan masyarakat desa Tanah Bawah, Hormen, berharap dapat lebih bersinergi untuk mengembangkan tempat wisata Sungai Upung.

“Diharapkan untuk ke depan kami bersama-sama dengan masyarakat dan pemerintah desa serta BFS selaku inisiator untuk menggali potensi dan mengelola serta mengembangkan sungai upang untuk dijadikan tempat wisata baru yang memiliki keunikan tersendiri dan tentunya akan bermuara pada peningkatan taraf hidup dan tatanan sosial yang baik,”terangnya.

Holil, salah satu pemuda desa Tanah Bawah juga mengajak semua elemen masyarakat desa untuk dapat menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan dengan meningkatkan kesadaran untuk perpola hidup bersih dan bersahabat dengan alam,” tutupnya. (Wina)

Editor: Stefan H. Lopis