Cegah Radikalisme dengan Memperkuat 4 Pilar Kebangsaan

MERAWANG, LASPELA- Kepala Staf Korem 045/Garuda Jaya, Letkol Inf I Ketut Mertha Gunarda, memberikan pemahaman mengenai radikalisme kepada ribuan mahasiswa Perguruan Tinggi se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Aula Kampus UBB Balunijuk. Kec. Merawang Kabupaten Bangka, Rabu (4/10-2017).

Kasrem hadir mewakili Danrem sebagai narasumber dalam kegiatan Kebangsaan, Radikalisme dan Pembangunan yang dihadiri Gubernur Provinsi Kepulauan Babel Erzaldi Rosman, Kapolda Babel Brigjen Pol Syaiful Zachri, Ketua DPRD Prov Kep Babel Didit Srigusjaya, Letkol Pelaut (L) AM Lubis mewakili Danlanal, Rektor Universitas Bangka Belitung M.Yusuf dan pejabat lainnya.

Kepada mahasiswa Kasrem menjelaskan, radikalisme merupakan paham yang menghendaki adanya perubahan/pergantian terhadap suatu sistem di masyarakat sampai ke akarnya, jika perlu dilakukan dengan menggunakan cara kekerasan atau menginginkan adanya perubahan total terhadap kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat.

Faktor penyebab munculnya radikalisme, jelasnya, adalah kapitalisme global, problem kemiskinan, pemahaman agama, sosial politik, emosi keagamaan dan faktor lain seperti faktor kultural, ideologis anti westernisme dan kebijakan pemerintah.

Radikal yang ada, menurut Letkol Gunarda, terbagi menjadi tiga yaitu radikal kanan, radikal kiri dan radikal lainnya.

Kasrem menjelaskan, upaya pencegahan mengoptimalkan peran tokoh, tokoh masyarakat dan tokoh agama, memperkenalkan pengetahuan agama sejak dini sesuai dengan ajaran yang benar tanpa kekerasan dan jauhkan dari ajaran salah.

Selain itu memperkuat pendidikan kewarganegaraan dengan menanamkan pemahaman empat konsensus berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Selanjutnya menggalakkan semangat toleransi umat beragama, memahami dan menjalankan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai budaya bangsa Indonesia.

Selain itu juga mengadakan kerjasama dan saling tukar informasi antar unsur terkait, menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat dan menindak tegas pelaku radikalisme. (ril/stf)

Editor: Stefan H. Lopis