Jelang Pilwako, Pengurus PDIP Pangkalpinang Malah Mengundurkan Diri

PANGKALPINANG, LASPELA– Menjelang pesta demokrasi pemilihan walikota Pangkalpinang yang akan berlangsung tahun 2018, seluruh Pengurus Anak Cabang dan Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pangkalpinang, ramai-ramai mengundurkan diri.

Para kader partai berlambang banteng moncong putih itu, beramai-ramai menyambangi kantor DPC PDI Perjuangan Pangkalpinang untuk menyampaikan pernyataan sikap kepada pengurus DPC PDI-P Pangkalpinang.

Sekretaris PAC PDI-P Kecamatan Taman Sari, Tahkin mewakili rekan-rekannya di hadapan pers mengatakan, upaya ini merupakan penegakkan marwah partai. Partai dirasa sudah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

“Jika ada oknum yang membawa partai ini ke kepentingan pribadi kita lawan. Kita sudah melewati mekanisme partai, menyampaikan mosi tidak percaya terhadap pimpinan saat ini. Tidak pernah di tindaklanjuti, perbedaan pendapat diwarnai pergantian pengurus,” ungkapnya.

Menurut dia, DPC PDI Perjuangan Kota Pangkalpinang sekarat dalam kepemimpinan, PAC, Ranting dan anak ranting sepakat tidak akan bekerjasama dengan pengurus partai pimpinan Abang Hertza.

“Keluar SK kepengurusan yang baru, tidak pernah memegang bendera partai diputuskan mendapat mandat menjadi pengurus. Semoga ini menjadi perhatian DPP, berharap segera di benahi. PDI-P sekarang diisi oportunis, hanya mencari keuntungan,”tandasnya.

Senada, Sekretaris PAC Girimaya, Arifandi dengan tegas menyatakan alasan pengunduran diri dari kepengurusan karena mosi tidak percaya kepada Ketua DPC PDIP Kota, Abang Hertza diabaikan oleh DPD.

“Kami tidak percaya lagi kepengurusan DPC pimpinan Abang Hertza, bukti jelas, tandatangan seluruh pengurus PAC, kenyataannya diabaikan. Ini ada apa, lebih baik kami dari pengurus mengundurkan diri,”ujarnya.

Pengunduran diri dari pengurus ini, dilakukan oleh enam PAC se Koya Pangkalpinang, terkecuali PAC Bukit Intan. Selain itu, 36 ranting mengundurkan diri dari pengurus serta sebanyak 9 pengurus DPC juga memgundurkan diri dari kepengurusan.

Melengkapi, dua perwakilan enam PAC itu, Ketua PAC Pangkalbalam, Dedi Hidayat menguraikan, ketidakpercayaan mengakibatkan kawan-kawan hari ini serentak mengundurkan diri dari kepengurusan periode 2015-2020.

“Kalau Abang Hertza tidak dinonaktifkan kami akan terus melakukan hal ini. Pimpinan sekarang menzolimi kami, tidak menggunakan AD/ART, tiba-tiba pengurus dipecat. Kita bukan keluar dari PDIP nya tapi dari pengurusnya, pimpinan tidak satu suara dengan PAC. Kita tetap kader PDIP tetap loyalitas, kita punya kekuatan dan kemampuan,”jelasnya.

“Kita harus menyelematkan diri dari orang tidak menjaga marwah partai. Dia tidak menjalankan partai berdasarkan AD/ART, puncak kekecewaan kami, keluarnya SK terbaru bahwa ada pengurus DPC yang dipecat 8 orang yang menandatangi mosi tidak percaya yang terakhir,”tandasnya. (naf)