PANGKALPINANG, LASPELA – Pertemuan tingkat menteri antara Indonesia-Malayasia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Pemprov Babel lantas mendorong para delegasi yang hadir untuk berinvestasi guna mengembangkan potensi di daerah Babel.
“Kami sangat mendukung dan terbuka bagi delegasi Malaysia dan Thailand agar dapat melihat segala potensi yang dimiliki Kepulauan Babel dan tentu kami sangat mendorong delegasi ini agar mampu menindaklanjuti dengan kerjasama pengembangannya,” kata Wakil Gubernur Babel, Abdul Fattah kepada wartawan usai menghadiri pertemuan IMT-GT, Rabu 27 September 2017.
Ia menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka membangun kerjasama, dimana apa yang dimiliki oleh dua negara ini bisa dibawa kesini.
“Kelihatannya Provinsi kita yang harus banyak mengimbangi karena perkembangan pariwisata kita belum banyak dikenal, pariwisita kita baru berkembang sekitar 4 atau 5 tahun bila dibandingkan dengan dua negara ini,” ujarnya.
Sadar akan hal itu, Wagub Abdul Fatah menandaskan, pemda akan melakukan komunikasi dengan Malaysia dan Thailand sehingga secara tidak langsung mereka akan mempromosikan pariwisata di Babel kepada pelancong-pelancong atau wisatawan untuk berkunjung ke Babel.
Lebih lanjut Abdul Fattah menerangkan, wilayah kepulauan Bangka Belitung terdiri dari atas dua pulau besar yaitu pulau Bangka dan pulau Belitung yang memiliki ciri dan potensi berbeda.
“Pulau Belitung memiliki ciri panorama yang menunjang sektor pariwisata sedangkan pulau Bangka memiliki potensi tambang timah dan pada titik tertentu juga memiliki potensi pariwisata,” ulasnya.
Menurut Fatah, Belitung dalam pengembangan sektor pariwisata telah melakukan upaya peningkatan pertumbuhan pariwisata dengan pembukaan jalur penerbangan internasional.
“Pada 10 September lalu Pemprov Babel telah membuka jalur penerbangan internasional antara Tanjungpandan Kabupaten Belitung dengan Kualalumpur Malaysia, yang merupakan hasil kerjasama antara maskapai penerbangan dan para pelaku usaha pariwisata,” jelasnya.
Selain itu, dalam penyelenggaraan program strategis di kepulauan Bangka Belitung lanjutnya, dapat bergerak dalam tiga tatar prioritas yakni sektor infrastruktur, pariwisata, dan pertanian.
“Sektor infrastruktur mengacu pada konektivitas wilayah satu dengan yang lainnya sehingga akan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Abdul Fatah menambahkan, diharapkan dengan adanya pertemuan ini dapat mempermudah untuk mendatangkan wisatawan dari luar negeri untuk berkunjung menikmati segala potensi keindahan alam dan ragam kebudayaan di kepulauan Babel ini. (wina)