Nganggung Dulang Simbol Kebersamaan dan Gotong Royong

Dulang yang biasa digunakan masyarakat Bangka saat nganggung. Foto: Rafiq/LASPELA

SUNGAILIAT, LASPELA- Masyarakat Bangka mempunyai sifat kebersamaan dan gotong royong yang sangat kuat dan menjadi salah satu modal penting membangun daerah ini.

Demikian pernyataan Bupati Bangka, H. Tarmizi Saat, ketika menjamu peserta Seminar dan Konferensi Nasional dengan tema Kearifan Lokal, Nilai, Praktik, dan Tantangan Perubahan oleh Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UBB di Rumah Dinas Bupati Bangka, Kamis (21/9/17).

Tarmizi mengatakan, dulang menyimbolkan kebersamaan dan kekuatan bagi masyarakat untuk saling bersama-sama dan saling membantu.

“Dulang untuk nganggung dilaksanakan untuk menjamu tamu, atau jika ada hajatan bahkan ada yang meninggal dunia biasnya kalau yang meninggal di Bangka ini, ada tiga hari, tujuh hari, dua puluh lima, empat puluh hari, seratus dan setahun biasanya masyarakatnya nganggung, hari pertam blok A, besoknya blok lain dan seterusnya sehingga tidak membebani keluarga yang meninggal, kalau tidak kita bantu, berdosa kita,” katanya.

Untuk itu, kebersamaan dan gotong royong itu sangat terlihat jelas di masyarakat Bangka.
“Biasnya masyarakat saling bantulah, dan saling bersinergilah untuk mengatasi masalah,” katanya.

Ke depan, orang nomor di Kabupaten Bangka itu mengharapkan tradisi nganggung untuk menjamu tamu bahkan lainnya terus dilestarikan,

“Di rumah ini juga banyak dulangnya. Ada 120 dulang, kita pakai untuk HUT Kota Sungailiat, ada 3000 dulang dipersiapkan dari rumah dinas ini, sampai ke jalan sana dan lainnya. Semoga tradisi ini terus dilestarikan karena melambangkan kebersamaan, keanekaragaman, kegotongroyongan dan silahturahim,” pungkas Tarmizi Saat. (*/Stf)

Editor: Stefan H. Lopis