Wisata Hutan Mangrove Kurau akan Dikembangkan Jadi Wisata Edukasi

KURAU, LASPELA– Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah berencana mengembangkan objek wisata Hutan Mangrove di Desa Kurau Barat, Kecamatan Namang, menjadi wisata edukasi.

Demikian dikemukakan Bupati Bangka Tengah (Bateng) Ir. Ibnu Saleh, MM ketika mengunjungi Hutan Wisata Mangrove Kurau, Selasa 5 September 2017.

“Kita sudah menyiapkan anggaran untuk pengembangan hutan mangrove ini, sehingga ke depannya bukan hanya menjadi kawasan wisata alam saja, akan tetapi menjadi kawasan wisata pendidikan juga,” ujar Ibnu Saleh.

Selain Bupati Ibnu Saleh, turut hadir dalam kunjungan tersebut Ketua DPRD Bangka Tengah, Algafry Rahman, Assisten III Setda Bangka Tengah, Hj. Kartina, Anggota DPRD serta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah.

Kunjungan ke objek wisata Hutan Mangrove ini dalam rangka memperkenalkan objek wisata alam yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Bangka Tengah sekaligus ajang silaturahmi antara eksekutif dan legislatif.

Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Algafry Rahman menyambut baik kegiatan ini. Pihaknya juga mendukung penuh Pemkab Bangka Tengah dalam pengembangan pembangunan di Kabupaten Bangka Tengah khususnya objek wisata alam mangrove .

“Selain mempererat silaturahmi, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kerjasama antara legeslatif dan eksekutif dalam membangun Bangka Tengah sehingga menjadi lebih baik di masa yang akan datang, ” kata Algafry.

Untuk diketahui, objek wisata alam hutan mangrove merupakan salah satu destinasi wisata baru yang menjadi andalan Pemkab Bangka Tengah. Objek wisata ini dirintis dan dikelola oleh Gempa (generasi muda pecinta alam) 01 Desa Kurau Barat dengan luas lahan 213 hektare.

Di Kawasan hutan wisata juga terdapat tempat budidaya udang dan kepiting. Selain pengembangan mangrove, pihak pengelola terus berbenah dengan menambahkan fasilitas umum, seperti tempat peristirahatan wisatawan dan toilet serta jembatan kayu untuk mengitari areal wisata ini. (ril/stf)

Editor: Stefan H. Lopis