SUNGAILIAT, LASPELA- Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah terus mengantisipasi mengenai stok dan harga kebutuhan pokok sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Upaya ini dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pemerintah Kabupaten Bangka dengan menggelar Fasilitasi Pasar Murah Bahan Kebutuhan Pokok di Lapangan Taman Sari Sungailiat, Sabtu 26 Agustus 2017.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka , Thony Marza mengatakan, fasilitas pasar murah bahan kebutuhan pokok ini merupakan upaya pemerintah membantu masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok.
“Hari ini kita kerjasama dengan Provinsi menggelar kegiatan pasar sembako murah yang disubsidi Pemkab Bangka dengan menukarkan kupon seharga Rp 116.000,- mendapatkan beras, minyak dan gula pasir di berbagai desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka,” kata Thony.
Lebih jauh ia menjelaskan, Bupati Bangka Tarmizi Saat juga membantu dengan memberikan secara gratis paket sembako dan uang dengan syarat menjawab pertanyaan dari Bupati Bangka.
Terkait stok bahan pokok dalam kegiatan pasar sembako murah, Disperindag Provinsi Bangka Belitung bekerja sama dengan distributor bahan kebutuhan pokok seperti Bulog, hypermart, dan distributor lainnya.
Berbagai bahan kebutuhan pokok mulai dari beras, gula pasir, terigu, minyak goreng, bawang merah dan putih, serta bombay, cabe merah besar maupun kecil, dan bahan kebutuhan pokok lainnya termasuk daging beku tersedia dan diburu warga yang datang.
“Alhamdullilah ada pasar sembako murah ini, bisa menghemat uang dan bisa membeli kebutuhan lainnya, karena disini harganya miring,” ungkap Ros Agus, warga Lingkungan Nangnung Sungailiat yang datang membeli beras dan gula.
Ros berharap, kegiatan ini terus dilakukan ke depan karena dinilai sangat membantu masyarakat kalangan menegah ke bawah.
“Kalau bisa rutin dilakukan, jangan hanya mau lebaran idul fitri atau idul adha saja. Sehingga kita masyarakat kecil ini tidak terlalu berat juga,” tutupnya. (ril/stf)
Editor: Stefan H. Lopis