PANGKALPINANG, LASPELA- BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pangkalpinang melakukan Public Expose terkait capaian program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia bertempat di ruang rapat BPJS Kesehatan Kota Pangkalpinang, Selasa (22/8-2017).
Kepala Bidang Kepesertaan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kota Pangkalpinang, Dede Ahadiat, SKM menyampaikan, bergulirnya program JKN-KIS berdampak langsung terhadap pelayanan kesehatan masyarakat baik secara nasional maupun secara lokal di Provinsi Bangka Belitung.
Program JKN-KIS, lanjut Dede, membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapat jaminan pelayanan kesehatan.
“Secara bertahap, Program JKN-KIS ini pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta. Hingga semester pertama tahun ini, secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di 2017,” kata Dede dalam paparannya di hadapan awak media.
Lebih jauh Dede menjelaskan, komitmen pemerintah dari sisi pelayanan yakni pemenuhan fasilitas kesehatan terutama faskes milik pemerintah dari 2014 hingga tahun 2017 semester 1 ini juga mengalami peningkatan.
Demikian juga dengan fasilitas lanjutan di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Selain itu, akses masyarakat terhadap layanan kesehatan juga, disebut semakin mudah.
“Total masyarakat yang mengakses layanan kesehatan baik itu kunjungan di FKTP, di poliklinik rawat jalan rumah sakit serta kasus rawat inap meningkat dari 92,3 juta jiwa di tahun 2014 menjadi 106,1 juta jiwa di 2017,” katanya.
Sementara dalam konteks lokal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, BPJS Kesehatan sudah hadir di 7 Kabupaten/Kota se-Babel.
Untuk cakupan perkembangan kepesertaan di Bangka Belitung berdasarkan perbandingan jumlah penduduk dari tahun 2014 hingga semester 1 2017, terus mengalami peningkatan.
“Jumlah peserta yang terdaftar di BPJS Kesehatan se-Babel di tahun 2014 sebesar 497.588 peserta, meningkat menjadi 840. 061 peserta di tahun 2017 atau bertumbuh menjadi 65% dari jumlah penduduk Babel. Kami masih akan terus bekerja keras agar kepesertaan meningkat mencapai target 80% hingga akhir 2017 ini,” ujarnya.
Terkait kepesertaan ini, lanjut Dede, sudah disupport oleh pemerintah daerah di setiap kabupaten/kota bagi warga yang kurang mampu sesuai dengan anggaran masing-masing daerah.
“Sampai saat ini, kepesertaan di Provinsi Bangka Belitung yang dicover oleh pemda sebesar 59.255 peserta,” pungkasnya.
Selain Dede Ahadiat, turut hadir mendampingi, Kabid Penjaminan Manfaat Rujukan dr. Fadliana, serta Kabid SDM Umum dan Komunikasi Publik, Anugrah Maha Putra, SE. (stef)
Editor: Stefanus H. Lopis