Oleh : Agus Ismunarno
MUSEUM KAIN CUAL ISHADI merupakan ikon baru bagi sunia pariwisata Kepulauan Bangka Belitung.
Musium Kain Cual Ishadi ini merekam perjalanan panjang sebuah pelestarian seni budaya kearifan lokal kain busana Negeri Serumpun Sebalai.
Di dalamnya tersimpan karya-karya adiluhung leluhur nenek moyang keluarga Isnawati dan Hadi yang berusia ratusan tahun dan berbagai kain lainnya.
Museum ini merupakan ikon kristalisasi dan konfigurasi historis pergulatan dan perjuangan Isnawaty dan Almarhum Hadi suaminya dalam mengangkat kearifan lokal “yang bisa terkubur” sekiranya tidak diangkat, direvitalisasi.
Isnawati, pegiat KADIN Babel dan pengusaha wanita PERWIRA berani berjuang mengangkat kearifan lokal mewujud menjadi pakaian khas Negeri Laskar Pelangi yang mulai masyhur secara nasional maupun internasional.
“Pembangunan Museum Ishadi ini merupakan puncak impian kami bersama suami saya Hadi almarhum. Beliau bertekad merevitalisasi kearifan lokal kain lokal dengan corak khas yang kita kenal dengan cual. Ketika impian terwujud, beliau tidak bisa menyaksikan dengan raganya,” kata Isnawati yang Ketua PERWIRA BABEL itu sambil menangis haru.
“Inilah salah satu wujud bhakti kami buat Babel. Ikon revitalisasi historis kain cual sebagai penunjang edukai dan pariwisata,” kata Isnawati yang juga Wakil Ketua Umum KAEIN Babel itu kepada LASPELA.
Kebahagiaan Isnawati dan keluarga semakin lengkap karena sore ini, Selasa 15 Agustus 2017, Museum Kain Cual Ishadi diresmikan oleh Gubernur Dr H Erzaldi Rosman SE MM.
Upacara peresmian Museum Ishadi yang terletak di Jl. A. Yani 46 ini berlangsung dari jam 14.00 dan akan dihadiri pejabat pemerintahan peovinsi, kota dn kabupaten, unsur KADIN BABEL, unsur PERWIRA, praktisi pariwisata dan pendisikan serta tokoh agama dan masyarakat.
Kehidupan pariwisata di suatu daerah akan bergairah manakala pertumbuhan destinaai wisatanya menggembirakan. Museum Ishadi menjadi persembahan deatinasi wisata baru yang akan menggairahkan pariwisata Babel. Semoga!