PANGKALPINANG, LASPELA- STMIK Atma Luhur menjadi kampus ke-3 di Bangka Belitung dan ke-297 secara nasional yang resmi memiliki Galeri Investasi (GI).
Peresmian dilakukan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) bertempat di kampus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, Jumat, 11 Agustus 2017.
Turut hadir Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Samsul Hidayat, Presiden Direktur PT Phintraco Securities Jeffry Hendrik, Ketua Yayasan STMIK Atma Luhur Drs. Harry Soedjikianto, MM., MBA, Kepala Kantor Perwakilan BEI Pangkalpinang Yoseph Kaburuan MBA, dan para siswa/i SMK Bakti Pangkalpinang beserta mahasiswa/i STMIK Atma Luhur.
Samsul Hidayat dalam sambutannya menyampaikan, kehadiran Bursa Efek Indonesia lewat galeri investasi di kampus bertujuan membuka wawasan para mahasiswa/i, dosen, dan masyarakat sekitar terkait pasar modal.
“Kami bahagia bisa hadir di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang ini. Perlu saya sampaikan disini, Bursa Efek itu punya data ekonomi yang cukup banyak. Kalau ibarat kolam renang, BEI hadir layaknya ‘kolam renang’ dan para mahasiswa tinggal nyemplung, tapi harus tau caranya biar tidak tenggelam. Nah, di bursa juga begitu. Sebelum memutuskan membeli saham, pastikan melihat prospek dari emiten yang ingin dibeli sahamnya,” jelas dia.
Kepala Perwakilan BEI Pangkalpinang, Yoseph Kaburuan, MBA menyebutkan, kehadiran galeri investasi di kampus STMIK Atma Luhur merupakan tempat untuk saling berbagi informasi seputar pasar modal Indonesia.
“Jadi kita berharap, dengan kehadiran GI ini mahasiswa bisa teredukasi dan juga masyarakat. Memang galeri di kampuns dihadirkan tidak hanya fokus untuk mahasiswa, tapi juga masyarakat sekitar diberi tempat untuk bertanya seputar saham, investasi dan sebagainya,” kata Yosep di sela peresmian tersebut.
Ditanya LASPELA seputar perkembangan investasi dan nilai transaksi di dua kampus yang sudah duluan ada galeri investasinya yakni STIE IBEK dan UBB, Yosep menegaskan, perkembangannya sangat bagus berdasarkan laporan transaksi yang diterima pihak BEI Pangkalpinang.
“Jadi di IBEK itu rata-rata minimal satu bulan transaksi itu 1 miliar bahkan ada beberap bulan yang transaksinya hingga 5 miliar. Tapi kalau khusus di UBB yang baru diresmikan beberapa bulan lalu itu pertumbuhan investor cukup banyak tapi transaksinya karena masih baru jadi tidak setinggi di kampus IBEK,” pungkas dia.
Ke depan, sebut Yoseph, pihaknya juga berencana membuka glaeri investasi di STIE Pertiba Pangkalpinang. (stf)
Editor: Stefanus H. Lopis