PANGKALAN BARU, LASPELA – Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun di Bangka Belitung (Babel) masih tinggi. Jika tak banyak berubah, kondisi ini diyakini bakal mengancam ledakan penduduk di Babel.
Kepala Perwakilan BKKBN Babel, Etna Estelita, mengajak semua pihak bekerja sama mengatasi kondisi tersebut.
“Ini tugas kita bersama untuk menurunkan angkanya, karna saat ini angka kelahiran pasangan menikah usia remaja di Bangka Belitung masih tinggi,” kata Etna saat menghadiri kegiatan review Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga(KKBPK)Prov.Kep.Bangka Belitung di Hotel Santika Pangkalan Baru, Rabu 9 Agustus 2017.
Lebih jauh Etna menyampaikan, kondisi kependudukan di Babel berdasarkan survei RPJMD yang dilakukan BKKBN Perwakilan Babel berkisar di angka 55 per 1000 remaja wanita usia 15-19 tahun.
Sedangkan angka indikator yang ditetapkan 53.40 per 1000 remaja usia 15-19 tahun.
Karena itu, lanjut dia, BKKBN Babel akan terus bekerja keras menurunkan hingga 2 poin lagi.
Dia menambahkan, untuk prosentase kehamilan yang tidak diinginkan dari pasangan usia subur atau usia 15-49 tahun hanya 6,9 persen dan ini mengalami penurunan.
Penurunan tersebut dikarenakan penggunaan alat kontrasepsi oleh peserta KB di Babel yang sudah mempunyai anak lebih dari dua kurang maksimal sehingga kurang mempengaruhi penurunan angka kelahiran. (wina)