Optimalkan Pekarangan Langkah Tingkatkan Pangan Lokal

Panen di perkarangan rumah dengan konsep KRPL. (foto: humas Bangka)

BELINYU, LASPELA- Kelompok Wanita Tani (KWT) Harum Melati Desa Gunung Pelawan, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, giat mengoptimalisasi pekarangan rumah menjadi sumber kehidupan baru mereka melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Penerapan konsep KRPL oleh KWT Harum Melati bukan yang pertama di Kabupaten Bangka. Sebelumnya, KWT Teratai Permai, Kelurahan Lubuk Kelik, Kecamatan Sungailiat, juga  memanfaatkan perkarangan dengan menggusung konsep serupa.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka, H. Suhodo, didampingi Kasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Mukmin, mengungkapkan kegiatan yang dilakukan KWT Harum Melati ini merupakan salah satu upaya mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten yakni pertanian yang tangguh dan juga pengembangan dan peningkatan pangan lokal.

Baca Juga  PT Timah Bekali Ratusan Orang Tua Anak Disabilitas Lewat Seminar Edukatif: “Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus”

“Apa yang dilakukan KWT ini merupakan keinginan bersama untuk meningkatkan pendapatan keluarga, dan bisa memanfaatkan perkarangan rumah dengan konsep atau metode KRPL,” ungkapnya di Belinyu, Senin 7 Agustus 2017.

Dia menjelaskan, KWT Harum Melati ini merupakan binaan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka, Dinas Pangan Provinsi dan Dinas Pangan Kabupaten Bangka.

“KWT ini, kegiatan yang dilakukan seperti pembuatan kebun bibit, pekarangan anggota dan demplot kelompok dan sebagainya,” ujarnya lagi.

Selain itu juga, perkarangan yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman cabai kucai, seledri, beternak ayam, ternak lele, aneka toga, aneka tanaman buah-buahan,  strowbery dan lainnya.

“Ya kita harapkan KWT kita ini semakin berkembang dan maju dengan memanfaatkan perkarangan rumah masing-masing anggotanya dengan konsep KRPL,” tukasnya.

Baca Juga  Majukan Bangka Barat, Markus Minta Dukungan dan Bantuan Polri

Ketua KWT Harum Melati, Karmini mengatakan, selain mengoptimalisasi perkarangan, kelompok yang dipimpinnya yang telah berdiri tahun 2016 lalu ini memproduksi barang olahan dari hasil berkebun, seperti gula kristal rasa temulawak, jahe dan lainnya.

“Kita bertani, dan berkebun juga, hasil panen, kita ada yang diolah menjadi gula kristal rasa jahe, temulawak dan lainnya, kita pasarkan di masyarakat dan juga anggota lainnya, ya sejauh ini bisa membantu ekonomi keluarga,” kata dia memungkasi. (*/stf)

Editor: Stefanus H. Lopis

 

Leave a Reply