Utang Jokowi Berskema Investasi

JAKARTA, LASPELA – Sekarang ini berkembang di media sosial soal tingginya utang Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menjelaskan, utang-utang itu untuk investasi yang mendorong perekonomian bangsa.

Bahkan presiden Joko Widodo pun turut menjelaskan bahwa utang setinggi itu adalah akumulasi utang-utang pemerintah sebelumnya dan skema utang pemerintah Jokowi skemanya investasi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat mengundang para pengurus Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menjelaskan mengenai posisi utang negara yang nilainya mencapai Rp3.667 triliun.

Jokowi menjelaskan utang tersebut merupakan akumulasi dari utang yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya.

“Beliau jelaskan apa yang terjadi sekarang ini sebetulnya adalah akumulasi dari utang yang diwariskan kepada beliau, dan bunganya cukup besar,” ujar Sekretaris Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom seusai pertemuan.

Presiden, kata Gomar, menjelaskan Pemerintah mengerjakan proyek infrastruktur saat ini menggunakan skema investasi.

“Oleh karena keterbatasan APBN, terserap banyak oleh membayar utang, maka mau tidak mau Pemerintah harus menempuh investasi, mengundang investasi, dan itu juga berarti akan menambah ini semua,” kata Gomar.

“Tetapi dengan investasi ini kan tetap yang megang Indonesia, dengan BOT (build, operate, transfer) dalam 30 tahun akan kembali ke Indonesia semua,” ucap Gomar.

Dengan demikian, Presiden Jokowi, kata Gomar mengatakan, posisi utang Pemerintah tidak begitu mengkhawatirkan.

“Tidak seperti yang digambarkan di media sosial selama ini. Itu yang antara lain dijelaskan oleh beliau,” ucap Gomar. (setneg/ags)