banner 728x90

Pembatasan Ibadah di Masjid Al Aqsa, Rakyat Palestina Terus Melawan

Muslim Palestina menghindari tembakan gas air mata pasukan Israel dalam bentrokan selepas shalat Jumat di kawasan Kota Kuno, Yerusalem, Jumat (21/7). (AFP)
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

YERUSALEM, LASPELA- Tiga warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan dengan kekuatan keamanan Israel, Jumat (21/7). Bentrokan maut ini berlangsung selepas shalat Jumat.

Israel kemarin hanya mengizinkan Muslim berusia di atas 50 tahun memasuki area menuju Masjid Al-Aqsa di Kota Suci Yerusalem untuk menjalankan shalat Jumat.

banner 325x300

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, seorang warga meninggal dunia akibat ditembak di kepala oleh satuan keamanan Israel di A-Tur, Yerusalem Timur. Seorang lainnya tewas ditembak di Ras al-Amud, juga di Yerusalem Timur. Korban ketiga meninggal dunia dalam bentrokan di Abu Dis, wilayah pendudukan Tepi Barat.

Bentrokan yang terjadi, Jumat (21/7) berlangsung setelah beberapa menteri Israel menyatakan tidak akan mencabut pengetatan pemeriksaan dengan metal detectors bagi warga Palestina untuk memasuki area Haram al-Sharif. Di area ini Masjid Al-Aqsa berada. Muslim berusia kurang dari 50 tahun juga dilarang memasuki kawasan Kota Kuno, Yerusalem, akses menuju Al-Aqsa.

Pengetatan pemeriksaan dengan metal detectors, juga sejumlah kamera pengawas, diterapkan sejak Senin (17/7) seturut insiden di sekitar Kota Kuno pekan lalu yang menewaskan dua polisi Israel. Mereka ditembak warga Israel keturunan Arab.

Sejak pemasangan metal detectors pada pintu masuk akses menuju Masjid Al-Aqsa itu, para pemuka agama dan warga Palestina memprotes keras dan menuntut peranti tersebut disingkirkan. Mereka memilih menjalankan shalat di luar pintu gerbang, termasuk saat shalat Jumat kemarin, ketimbang dipaksa melewati metal detectors untuk bisa memasuki Masjid Al-Aqsa.

Kemarin pula, Israel menutup sejumlah jalan di sekitar Pintu Gerbang Damaskus (Damascus Gate) di kawasan Kota Kuno yang selama ini sering dilewati warga Palestina untuk menuju Al-Aqsa.

“Kami tidak ingin teror terjadi kembali,” kata Presiden Israel Reuven Rivlin berdalih.

Sekitar 8.000 warga Yordania kemarin berunjuk rasa solidaritas untuk Palestina di sepanjang jalan di Ibu Kota Amman. Di antara mereka adalah kelompok-kelompok pergerakan dan partai berhaluan kiri yang mengikat perjanjian damai dengan Israel pada 2004. Aksi juga berlangsung di Masjid Besar Al-Husseini, Amman.

Yordania andil besar memelihara sejumlah tempat suci umat Islam di Yerusalem. Populasi Yordania sebagian besar berasal dari Palestina. ‘’Kami akan melindungi Al-Aqsa,” ujar seorang pengunjuk rasa yang sempat membakar bendera Israel seperti dilansir dari laman harnas.co.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta Israel menyingkirkan metal detectors dari akses menuju Masjid Al-Aqsa. Amerika Serikat dan utusan PBB untuk Timur Tengah menyatakan keperihatian atas konflik ini serta menyerukan segera dicari solusi. Bahkan, kecaman juga datang dari dalam negeri Israel, yakni dari mitra-mitra koalisi partai sayap kanan Partai Likud yang berkuasa.

Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett, yang juga pimpinan partai ekstrem kanan Jewish Home, mengatakan, pemasangan detektor justru berisiko melukai warga Israel.

Berbicara dengan Penasihat Senior Presiden AS Donald Trump, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan Washington cepat bertindak menyelesaikan situasi bahaya di Yerusalem ini. Melalui Kantor Berita Wafa, Otoritas Palestina memperingatkan pula bahwa konflik kali ini berisiko lepas kendali. (harnas.co)

Editor: Stefanus H. Lopis

 

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version