RS Siloam Bangka Resmi Beroperasi

*Terima Pasien BPJS Kesehatan*

PANGKALAN BARU, LASPELA – Rumah Sakit Siloam Bangka mulai menerima pasien tertanggal 3 Juli 2017 dan merupakan Rumah Sakit Siloam yang ke 27 dioperasikan seluruh wilayah Indonesia.

” RS. Siloam Bangka ini merupakan rumah sakit yang ke 27 dibawah management Siloam dan menjadi Rumah Sakit Siloam pertama di Kepulauan Bangka Belitung. Untuk menerima pasien sudah mulai dari tanggal 3 Juli yang lalu,” ungkap Direktur Eksekutif RS. Siloam Bangka, DR. dr. Rudy Susanto dalam jumpa pers di RS. Siloam Bangka, Senin (17/7/2017).

Tambahnya, RS. Siloam akan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terbaik buat masyarakat Bangka Belitung. Rumah sakit ini sudah didukung oleh dokter, perawat serta peralatan kesehatan yang terbaru dan canggih.

“Komitmen kami hadir di Babel, untuk memberikan pelayanan yang sangat baik dan berkualitas bagi 1,3 juta penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu juga, peralatan serta pelangkapan kesehatan RS. Siloam terbaru dan tercanggih sesuai kebutuhan masa sekarang dan akan datang,” beber Dr. Rudy kepada beberapa awak media.

Disinggung mengenai apakah RS. Siloam Bangka melayani pasien BPJS, Dr. Yuvens selaku Kepala Divisi Pelayanan Medis dan Penunjang Klinis, mengungkapkan bahwa untuk para pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan saat ini belum dapat menerima pelayanan rumah sakit yang merupakan anak perusahaan dari Lippo grup. Sebab, saat ini rumah sakit Siloam masih menjajaki kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Kami belum bisa untuk melayani pasien BPJS Kesehatan untuk 6 hingga 7 bulan, dan secepatnya kami akan upayakan untuk menjalin kerjasama ke pihak BPJS Kesehatan sehingga masyarakat Babel bisa dilayani di RS. Siloam dengan baik,” terangnya.

Yuvens menegaskan sekali lagi, pihaknya akan sesegera mungkin bertemu dengan BPJS Kesehatan untuk merealisasikan kerjasama agar masyarakat dengan menggunakan BPJS Kesehatan dapat menerima pelayanan rumah sakit.

“Kami akan segera bertemu ke BPJS untuk menyepakati MoU. Kita akan menyesuaikan dengan tenaga kerja kita. Kalau terpenuhi kenapa tidak, karena itu sudah komitmen kita,” tegasnya.(ar)