Hidup Sehat Itu Tidak Mahal

Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Sigit Priohutomo. (foto: Istimewa)

DEPUTI bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Sigit Priohutomo mengatakan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tidaklah mahal.

Program yang masuk dalam Instruksi Presiden No. 1/2017 ini sangat penting, apalagi faktor perilaku dan lingkungan turut memengaruhi sering sakitnya masyarakat. Germas mendorong adanya gaya hidup sehat.

“Germas itu tidak mahal. Kita hanya perlu melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, makan buah dan sayur serta mengecek kesehatan seperti mengukur tekanan darah,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Selasa (11/7/2017).

Baca Juga  Meriah dan Penuh Makna, Suku Ketapik Gelar Pesta Adat ke-80 di Desa Kacung

Pihaknya juga berharap masyarakat dapat mengurangi konsumsi gula, garam, lemak dan makanan instan yang kadarnya tinggi. Indonesia, lanjutnya, telah mengalami perubahan kecenderungan dari sisi penyakit.

Di bawah tahun 2000 lalu, sekitar 49% penyakit di Tanah Air lebih dipengaruhi penyakit menular. Selanjutnya, pada 2015, peningkatan penyakit tidak menular lebih besar yakni 57%.

Baca Juga  Sarat Makna dan Budaya, Gubernur Babel Hadiri Tradisi Unik Suku Ketapik di Bangka Barat

Penyebabnya, masyarakat lebih suka mengonsumsi minuman berpengawet dengan kadar gula tinggi dan juga makan cepat saji, merokok, dan memiliki aktivitas fisik yang kurang. (hnc)

Editor: Stefanus H. Lopis

 

Leave a Reply