PANGKALPINANG, LASPELA– Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BPS Babel) melaporkan terjadinya peningkatan harga atau inflasi sebesar 1,16 persen selama Juni 2017 di Kota Pangkalpinang, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,38 setelah sebelumnya Mei 2017 mengalami deflasi sebesar 0,93 persen dengan IHK 134,81.
Pemicu inflasi tersebut merupakan kenaikan harga pada sejumlah bahan makanan inti.
“Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di enam kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,14 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 6,71 persen,” ujar Kepala BPS Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin (3/7-2017).
Sementara kelompok sandang, lanjut Darwis, mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.
Lebih jauh dia menyebutkan, tingkat inflasi tahun kalender sampai Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 2,23 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 7,33 persen.
Menurutnya lagi, sumbangan masing-masing komponen terhadap inflasi pada bulan ini yaitu; komponen yang harganya diatur oleh pemerintah inflasi sebesar 1,16 persen; komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,02 persen; sementara komponen inti deflasi sebesar 0,02 persen.
Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 1,40 persen dengan IHK 137,33.
Berdasarkan pantauan harga selama Juni 2017, pada 82 kota IHK di Indonesia menunjukkan, 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen dengan IHK 150,91 dan deflasi tertinggi Kota Singaraja sebesar 0,64 persen dengan IHK 136,45.
Sumber: BPS Babel
Editor : Stefanus H. Lopis