Dari sisi konsumsi, jelas Bayu, komunikasi kepada masyarakat lewat kerja sama dengan media dan ormas keagamaan untuk bijak dalam berkonsumsi juga gencar dilakukan.
“Selama bulan Ramadhan, sumber tekanan inflasi akan bersumber dari volatile food dan administered price. Peningkatan permintaan bahan makanan, terutama menjelang Idul Fitri, akan mendorong inflasi ke batas atas. Diprediksikan menjelang Idul Fitri, komoditas ikan akan mengalami kelangkaan karena sebagian nelayan tidak melaut menjelang Lebaran,” imbuh Bayu.
Selain itu, lanjut Bayu, komoditas lain yang dapat menjadi sumber tekanan inflasi adalah kenaikan tarif angkutan udara karena tingginya permintaan menjelang Idul Fitri.
Oleh karena itu, berbagai upaya pengendalian yang sudah dilakukan di bulan April 2017 terus dimaksimalkan, mengingat risiko inflasi akan meningkat saat Idul Fitri.
“Koordinasi dengan pihak maskapai dan pihak terkait untuk menjaga strabilitas harga perlu dilakukan untuk menjaga volatilitas harga tiket pesawat agar tidak bergejolak secara signifikan. Konsistensi dalam merealisasikan Program Pengendalian Inflasi tahun 2017 dan Roadmap Pengendalian Inflasi menjadi kunci kesuksesan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mengawal stabilitas harga,” pungkas Bayu Martanto. (rilis)
Leave a Reply