Silaturahmi IPSI Belitung dan Tim Open Belgium Championship: Humanisme Meraih Prestasi  

Atlet pencak silat Open Belgium Championship saat berlibur ke Belitung. Foto: Fhitrorozi

TANJUNGPANDAN, LASPELA- Naluri manusia selalu ingin menjadi yang terbaik. Manusia mencari tahu agar mendapat pengetahuan, berlatih agar menjadi juara, berempati agar merasakan kebersamaan dan diolah budi agar sportif dalam bertanding.

Kesan humanisme dalam menggapai prestasi ini setidaknya tergambar saat  atlet pencak silat Open Belgium Championship mendapat bonus berlibur ke Belitung.

Diikuti 126 atlet dari berbagai negara di dunia, atlet pencak silat Indonesia berhasil mendapatkan predikat Juara Umum di even Open Belgium Championship 2017 yang digelar pada tanggal 6-7 Mei 2017 lalu di Belgia.

Bonusnya, mereka boleh mencari tempat liburan yang disukai. Tentu saja dengan bonus material lain yang diterima atlet peraih medali. Namun liburan tak kalah penting, sebagai konsumsi bathin untuk menyegarkan pikiran, menjalin kembali kebersamaan meraih prestasi. Maka mereka memilih Belitung sebagai tempat berlibur.

Inilah yang dilakukan Pengurus PB IPSI mengapresiasi prestasi yang diraih atletnya. Sebanyak 29 kontingen Pencak Silat bergelar juara dunia menikmati dua hari liburannya di Belitung.

Kedatangan mereka disambut Ketua Pengcab IPSI Kabupaten Belitung Karyadi Sahminan,SE,MAP dikemas dengan makam malam bersama Pengurus Pengcab IPSI Kabupaten Belitung.

“Kedatangan atlet dunia ini merupakan kebanggaan bagi kami. Paling tidak kami ikut merasakan kegembiraan atas prestasi yang diraih. Belitung dikenal dengan kota bertuah. Insya Allah tuahnya akan berada di atlet-atlet hingga Merah Putih akan berkibar kembali di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018,” ujar Karyadi saat menyampaikan sambutannya pada  acara makan malam bersama di Pondok Kelapa Resto Tanjungpandan, Selasa 16 Mei 2017.

Menurut Karyadi, silaturahmi serupa dengan  atlet dan pengurus PB IPSI pernah dilakukan dengan Kontingen DKI menjelang pelaksanaan  PON Jabar di Bandung. Ikatan kekerabatan ini menjadi penting dalam mendorong kiprah Belitung di jenjang yang lebih tinggi.

Saat ini Pengcab sedang mempersiapkan atletnya untuk terus berprestasi. Sedang kontribusi Belitung kepada PB IPSI di kancah internasional dimungkinkan dengan mengutus Wasit Juri bersertifikat dunia yang disandang pengurus Pengcab IPSI Belitung, Vulta Johanes.

Ketua rombongan yang juga pelatih kontingen Belgia Tournamen Open 2017  menjelaskan “Kami mohon doa restu karena tugas kami di Sea Games Malaysia tahun depan cukup berat. Kepada orang tua kami disini mohonkan arahan agar kami bisa  berjuang menjaga nama baik Merah Putih,” imbuhnya.

Silaturahmi merupakan sisi humanisme yang sering diabaikan. Meski atlet berprestasi dunia, namun mereka mengganggap Ketua Pengcab IPSI Belitung sebagai orang tua yang selalu siap mendoakan mereka berjuang bahkan sudah membuktikan kepada dunia prestasi mereka.

Tim Indonesia mengungguli Malasyia di ajang Open Belgium Championship 2017. Dengan diperkuat 15 pesilat (10 putra dan 5 putri) atlet Pencak Silat Indonesia mempersembahkan 15 medali dengan 7 medali  emas, 1 medali perak dan 6 medali perunggu.

Sejumlah peraih medali hadir dalam ajang silaturahmi Pengkab IPSI Belitung dengan tim pencak Silat Belgium Championship 2017.

Dari Ketujuh peraih medali yang hadir di Pondok Impian Resto saat itu antara lain; peraih medali emas oleh Wewey Wita (kelas B), Sarah (Kelas C), Hanif (Kelas ), Nirmala Oki (Kelas A), Eka Julianto sekaligus dinobatkan sebagai pesilat terbaik di Belgia  (Kelas G), dan Pipiet (E). Medali perak diraih Eko (J). Sedangkan 6 perunggu yang hadir antara lain diraih oleh Iqbal Chandra Pratama (D), Komang (E), Amri Rusdana (Kelas F), Aji Bangkit Pamungkas  (Kelas I), dan Selly (Kelas D).

Semoga silaturahmi sebagai bentuk humanisme berprestasi bagi manusia di muka bumi tidak hanya di bidang olahraga pencak silat saja, tapi juga melekat dalam seluruh sendi kehidupan sosial sehingga dengannya harmoni kehidupan bersama yang damai senantiasa terpelihara. (Diskominfo/jun)