Musisi jazz Indonesia Idang Rasjidi mengatakan, bermain musik tak harus di tempat resmi dan mewah. Selama beberapa tahun terakhir, dia tuturn gunung mengenalkan genre jazz dari kampung ke kampung.
“Saya dari atas turun ke bawah. Dari kampung ke kampung saya kenalkan jazz agar gelaran musik jazz semakin meningkat,” kata dia di Miri, Sarawak, Malaysia Timur, Sabtu (13/5/2017).
Menurut lelaki kelahiran Pangkalpinang, 59 tahun lalu itu, tak banyak orang di pelosok yang mengenal jazz. Namun, pendekatan dari kampung ke kampung yang dilakukan membuahkan hasil. “Setidaknya kini ada 64 perhelatan jazz di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu contohnya di Yogyakarta yaitu Ngayogjazz yang diselenggarakan rutin. Pelaksanaannya pun bukan di hotel mewah, melainkan di desa pinggiran kota.
“Kadang saya main di garasi atau di bawah pohon membawa peralatan sendiri. Karena jazz barometer kebebasan yang bersifat universal,”katanya memungkasi.
Sumber: Antara
