Presiden Jokowi: Media Berperan Bangun Negara Kuat

Presiden Joko Widodo menghadiri malam penganugerahan World Press Freedom Day (WPFD) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/5). -- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA, LASPELA- Presiden Joko Widodo berkenan menghadiri malam penganugerahan World Press Freedom Day (WPFD) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan, pers berperan penting dalam perjalanan bangsa Indonesia selama ini.

“Saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997, pertumbuhan ekonomi -15% di satu tahun. Masyarakat kemudian bingung dan masa depan tak terlihat,” kata Presiden.

Keadaan tersebut, lanjut Jokowi, membuat Indonesia belajar, ternyata keterbukaan informasi sangat penting. “Kita belajar untuk menjadikan Indonesia berdemokrasi, market oriented economy, temasuk kebebasan politik,” ujar Jokowi.

Dalam mencapai tujuan itu, tambahnya, media terbukti memiliki peran yang sangat kuat.

“Sejak reformasi, pers yang bebas dan bergairah memain­kan peran yang kritis, meme­rangi korupsi, dan tetap menghibur kita semua,” ucap Presiden disambut tawa hadirin.

Jokowi menyebut Indonesia sebagai negara dengan pers terbebas di dunia. Ia menegaskan kebebasan pers melahirkan Indonesia yang semakin kuat dan dinamis.

Saat ini, ada dua tantangan yang dihadapi media, yaitu hate speech (ujaran kebencian) dan hoax. Menurutnya, media arus utama ataupun media daring berperan dan harus meluruskan kalau ada berita-berita tak benar.

Dalam acara itu, Presiden juga menyaksikan penyerahan Guillermo Cano World Press Freedom Prize kepada wartawan berkebangsaan Swedia, Dawit Isaak.

Dia dianugerahi penghargaan tersebut atas perjuangan dan komitmennya dalam membela kebebasan pers. Perwakilan keluarga yang menerima penghargaan itu ialah putri Dawit, Betlehem Isaak.

Sumber: Media Indonesia