SUNGAILIAT, LASPELA- Tim survei dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan survei akreditasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungailiat.
Tim yang dipimpin dr Johan diterima Direktur RSUD Sungailiat dr Jasminar dan jajarannya di ruang pertemuan RSUD Sungailiat, Selasa (18/4).
Bupati Bangka Tarmizi Saat mengatakan, RSUD Sungailiat sedang melakukan pembangunan dan pembenahan dimana yang akan dibenahi diantaranya lahan parkir yang belum tertata baik, disamping penambahan fasilitas pelayanan yang dibutuhkan pasien.
“RSUD Sungailiat saat ini sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan kita komitmen sesuai dengan APBD yang ada, mudah–mudahan bisa ditingkatkan secara bersama–sama,” jelasnya.
Tarmizi Saat mengakui, saat ini masih ada kendala yang dihadapi RSUD Sungailiat karena untuk perawatan penyakit jantung belum dimiliki sehingga dibutuhkan peralatan yang lebih canggih.
“Tahun ini kita mendapatkan anggaran Rp 23 milyar untuk pembangunan RSUD Sungailiat meliputi Rp 15 milyar untuk pembangunan fisik, dan untuk pengadaan Rp 8 milyar,” jelasnya.
Bupati lantas meminta tim melakukan survei secara objektif dan transparan. “Saya akui masih ada kekurangan, rumah sakit ini juga perlu meningkatkan promosi, silakan dilakukan audit, yang bagus dibilang bagus yang jelek dibilang jelek,” ujarnya.
Ketua Tim Survei Akreditasi, dr Johan menjelaskan, survei dilakukan untuk melihat apakah pekerjaan yang dilakukan di RSUD Sungailiat sudah sesuai standart profesi dan standart pelayanan ataukah belum.
Dia berharap, dari hasil survei akan ada perbaikan terhadap rumah sakit umum, kendati diakuinya sulit untuk melakukan survei seutuhnya karena RSUD Sungailiat sedang melakukan pembenahan.
Pembukaan dimulainya survei Akreditasi RSUD Sungailiat juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Then Suyanti, para dokter RSUD Sungailiat, Ketua Forum Bangka Sehat dan para pegawai di lingkungan RSUD Sungailiat. (rus/humas)
Editor: Stefanus H. Lopis