PANGKALPINANG, LASPELA- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir menyerukan pentingnya upaya mengurangi ekspor dan memperbanyak hilirisasi timah.
Dia menjelaskan, hilirisasi ini sangat penting karena memiliki nilai tambah timah dan membuka lapangan kerja masyarakat.
“Hilirisasi timah ini juga akan mempercepat investasi pengolahan bijih timah menjadi berbagai produk elektronik,” ujarnya kepada wartawan saat mengunjungi Museum Timah Pangkalpinang, Jumat (14/4/2017) lalu.
Seruan Mohamad Nasir untuk memperbanyak hilirisasi bukan tanpa alasan. Faktanya, Indonesia sudah cukup lama melakukan ekspor bahan mentah.
“Hilirisasi diperlukan agar bahan mentah diproses di dalam negeri. Hasil timah yang dipasarkan sekarang 90% diekspor, sementara hanya 10% yang dimanfaatkan. Semestinya yang bagus adalah 100% harus diolah dalam negeri yang akan menghasilkan produk turunannya itu,”kata Nasir.
Produk-produk turunan itulah, lanjutnya, yang akan memberikan nilai tambah seperti mengolahnya menjadi solder dan lainnya.
“Kalau itu 100% dikembangkan di Indonesia maka yang mendapatkan value (nilai tambah) adalah Indonesia. Jangan yang dapatkan nilai tambah lebih adalah luar negeri. Tidak hanya timah tapi karet, dan lain-lain kenyataannya masih sering dijual dengan kondisi masih mentah,” imbuhnya.
Menristek juga menyebutkan akan mendorong para peneliti khususnya di bidang geologi untuk meneliti manfaat limbah yang dihasilkan dari timah tersebut. “Kalau ini berhasil baru nanti kita akan publikasikan di jurnal internasional,” ujarnya.
Pantauan LASPELA, usai berkeliling dan mendapatkan berbagai informasi dan penjelasan seputar sejarah pertambangan timah di Babel dari Kepala Museum Timah Pangkalpinang, Muhammad Taufik, Sekretaris Museum Timah, Hikmat Slamet beserta tim, Menristek Dikti Muhammad Nasir juga diajak berkeliling ke sejumlah destinasi sejarah yang ada di Pangkalpinang dengan menumpang mobil Pownis atau yang dikenal dengan si Pownis City Tour.
Ketua Pengelola Museum Timah Pangkalpinang Muhammad Taufik mengatakan, ke depan museum akan dikembangkan lagi dengan koleksi-koleksinya, tempat pembuatan souvenir dan kerajinan dan fasilitas foto booth 3D.
“Museum Timah Pangkalpinang ini sengaja dipersembahkan oleh PT. Timah Bangka Belitung untuk masyarakat. Dan diharapkan ini akan dapat menjadi icon Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang akan selalu diingat dan dikenang orang saat pernah datang ke Babel.
Makanya setiap kali tamu yang berkunjung ataupun pejabat yang datang kita selalu siap melayani termasuk dengan membawanya untuk berkeliling ke sejumlah pusat destinasi sejarah di Kota Pangkalpinang dengan menaiki mobil Pownis persembahan PT. Timah Tbk, seperti halnya kepada pak Menristek Dikti RI Muhammad Nasir, dan tentunya kami senang bisa melayani beliau dengan baik, dan beliau Alhamdulilah pun senang dan kita bisa lihat tadi ketika naik Pownis beliau sumringah,“ jelas Taufik. (adv)
Penulis: Stefanus H. Lopis