JAKARTA, LASPELA– Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, 22 perusahaan sedang proses pelaksanaan penawaran umum saham perdana (IPO) tahun ini. “Yang sedang proses 20 perusahaan. Teorinya, Juni sudah selesai prosesnya,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Menurut Tito Sulistio, performa industri pasar modal yang positif salah satunya dapat dilihat dari tren indeks harga saham gabungan (IHSG) yang meningkat serta nilai kapitalisasi pasar menembus Rp 6.000 triliun. Itu menjadi salah satu faktor yang mendorong minat perusahaan meraih pendanaan dari pasar modal.
“Ekonomi Indonesia sudah membaik. Situasi itu turut membuat industri pasar modal membaik,” katanya.
Ia menilai, situasi ekonomi yang kondusif juga berpengaruh pada peningkatan transaksi perdagangan efek. Pada 31 Maret 2017, rata-rata frekuensi perdagangan efek di BEI mencapai 335 ribu per hari, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 264 ribu kali transaksi.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat optimistis target IPO tahun ini sebanyak 35 perusahaan dapat tercapai. Minat perusahaan meraih dana dari pasar modal melalui IPO cukup tinggi.
“Target sampai akhir tahun tetap 35 perusahaan, optimistis tercapai,” tukasnya singkat.
Ia mengharapkan kinerja IHSG sepanjang tahun ini yang telah tumbuh 5,12 persen dapat turut mendorong masyarakat berinvestasi di pasar modal.
IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah 24,84 poin atau 0,44 persen menjadi 5.568,10 seiring aksi ambil untung investor. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 8,00 poin (0,86 persen) menjadi 921,52 poin. “Pelemahan IHSG didorong aksi ambil untung investor, termasuk yang dilakukan asing,” kata Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji.
Sumber: Antara
