PANGKALPINANG, LASPELA– Sejak terjadinya peristiwa banjir besar di Bangka Belitung tahun 2016 lalu, masyarakat Bangka Belitung khususnya kota Pangkalpinang sering merasa was was ketika hujan turun, pasalnya meski hujan hanya turun sebentar sebagian kota Pangkalpinang sering terendam air bahkan sungai rangkui yang membelah kota Pangkalpinang pun turut meluap.
Dengan kondisi demikian, Anggota Komisi III DPRD Bangka Belitung, Dian Rasyid mengaku dirinya sering mendapat keluhan dari masyarakat terkait persoalan banjir ketika melakukan reses ubtuk mendengar aspirasi masyarakat.
Bahkan lanjut Dian, banjir menjadi pembahasan utama dalam reses ketika ia bertemu masyarakay kota Pangkalpinang.
“Sebenarnya kondisi kota Pangkalpinang ini memang seperti kuali (wajan) jadi ketika hujan turun satu jam saja sudah terjadi banjir,” ujar Dian.
Terkait aspirasi masyarakat mengenai banjir ini nantinya kata Dian akan di bawa ke pemerintah propinsi terutana akan disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum untuk mencari bagaimana solusinya daan mengatasi banjir tersebut.
Namun Dian mengakui, persoalan lain ketika mengatasi maaalah banjir ini ialah berbenturan dengan kota Pangkalpinang yang merupakan wikayah Pemkot, misalnya ketika DPRD Babel ingin mengangarkan dana untuk perbaikan atau pengatasan masalah banjir tetapi tidak bisa karena merupakan kewenangan Pemkot Pangkalpinang.
Meski demikian DPRD Babel khususnya komisi III yang membidangi masalah pembangunan akan mencoba berkoordinasi dengan Pemkot Pangkalpinang guna mengatasi banjir tersebut. (yudhie)