DILI, LASPELA– Penduduk Timor Leste mengikuti Pemilihan Presiden 2017 di Dili, Timor Leste, Senin (20/3), demikian laporan news.com.au.
Timor Leste merupakan negara termuda di Asia dan saat ini tengah berjuang mendapatkan kemandirian ekonomi setelah 15 tahun merdeka. Saat ini Presiden Timor Leste dipegang oleh Taur Matan Ruak sejak dilantik 20 Mei 2012, sedangkan Kepala Pemerintahan dijabat Perdana Menteri Rui Maria de Araujo sejak 16 Februari 2015 lalu.
Ini merupakan Pemilihan Presiden pertama sejak Persatuan Bangsa-Bangsa mengakhiri misi perdamaian di Bumi Lorosae pada 31 Desember 2012. PBB memainkan peran penting saat kemerdekaan Timor Timur melalui referendum 1999 setelah 24 tahun bergabung dengan Indonesia. Pada 2006, PBB kembali ke Timor Leste untuk misi perdamaian lantaran kudeta militer yang gagal.
Dalam Pilpres kali ini ada delapan kandidat yang bersaing. Dari jumlah itu, ada tiga kandidat yang berasal dari jalur independen yaitu Jose Antonio de Jesus das Silva (independen), Amorim Vieira (independen), dan Luis Alves Tilman (independen).
Sementara dari jalur partai politik, antara lain Fransisco ‘Lu Olo’ Guterres (FRETILIN), Antono Maher Lopes (Partai Sosialis Timor), Maria Angela Freitas da Silva (Partai Buruh), Antonio Luis Guterres (Partai Demokrat), dan Jose Luis Guterres (Front for the National Reconstruction of Timor Leste).
Menurut electionguide.org, dari jumlah penduduk sebanyak 1.261.072 jiwa, jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak 744.613 jiwa.
Calon presiden Fransisco ‘Lu Olo’ Guterres, pemimpin Partai FRETILIN dan mantan Presiden Parlemen Nasional, digadang-gadang memenangkan Pilpres kali ini. Ia mendapatkan dukungan dari tokoh kemerdekaan juga Presiden Pertama Timor Leste, Xanana Gusmao.
harnas.co