JAKARTA, LASPELA– Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin yang terletak di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan satu dari lima bandar udara (bandara) yang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Kelima bandara yang terdiri dari Bandara Internasional Sentani, Bandara Juwata Internasional Tarakan, Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Bandara Radin Inten II Lampung, dan Bandara HAS Hananjoeddin Belitung tersebut diminta Kementerian Perhubungan untuk dikelola PT Angkasa Pura (AP).
“Semua sudah siap, karena sudah BLU, nanti bentuknya KSO (Kerja Sama Operasi),” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Agus mengatakan, PT AP I akan mengelola bandara di kawasan tengah sampai timur Indonesia seperti Sentani dan Tarakan. Sedangkan PT AP II akan mengelola bandara di Barat Indonesia seperti Palu, Lampung, dan Belitung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sedang gencar memberikan pengelolaan sejumlah aset negara kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau swasta.
“Dengan adanya kerja sama kayak gini, sektor swasta bisa mengelola bandara,” ujarnya.
Salah satu sektor yang akan dikembangkan melalui kerja sama swasta yaitu bandara Belitung. Saat ini bandara tersebut sudah menjadi bandara internasional. “Artinya sekarang Indonesia punya 29 bandara internasional, dari sebelumnya hanya 28,” kata dia.
Sumber: harnas.co
Editor : Stefanus H. Lopis