Apabila anggota mau menyambut peluang itu , dipersilahkan karena Signis tidak bisa mengatasnamakan setiap anggota.
Romo Frans de Sales menambahkan, dengan adanya Televisi Gereja Katolik Indonesia yang diprakarsai Komisi Komsos KAJ itu, diharapkan banyak produksi dari anggota Signis bisa disiarkan.
Dalam sidang pleno Signis Indonesia itu, Romo Harry Sulistyo menawarkan agar segenap anggota Signis dan Komisi Komsos keuskupan-keuskupan bersedia mengirimkan berbagai produksi audio-visual untuk disiarkan di televisi yang sedang dirintisnya.
“Dengan adanya televisi yang berskala nasional, kreativitas anggota Signis Indonesia akan terpacu untuk berkarya dan berproduksi,” kata Romo Frans de Sales.
Dia mengharapkan agar setiap anggota secara sendiri-sendiri menanggapi tawaran memanfaatkan media komunikasi itu untuk berpastoral. Mengingat jangkauan wilayah Indonesia yang luas, diharapkan televisi itu bisa melayani kebutuhan keuskupan-keuskupan di berbagai daerah.
“Pagi-pagi sekali, misalnya, televisi itu bisa siaran bagi penonton di Jayapura atau Papua karena di sana sudah mulai siang,” katanya.
Leave a Reply