TOBOALI, LASPELA– Masyarakat di Kecamatan Payung beberapa bulan terakhir ini mulai mengeluhkan kondisi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Solar, Premium, Pertamax dan Pertalite yang tersedia di SPBU 24.331.145 Kec. Payung. Pasalnya SPBU tersebut hanya menjual BBM 3-4 kali dalam sebulan.
Menurut pedagang BBM eceran setempat yang menolak disebutkan namanya, saat ini dirinya dan rekan-rekan se-profesi mendapatkan Pasokan BBM dari SPBU di luar wilayah Kec. Payung karena ketersediaan BBM di SPBU tersebut terbatas.
“Saat ini saya dan pengecer lainnya mendapatkan Pasokan BBM dari SPBU di luar wilayah Kec. Payung karena ketersediaan BBM di SPBU Kec. Payung sangat terbatas, hanya datang 3-4 kali dalam sebulan itupun jumlahnya tidak banyak,”katanya kepada LASPELA, Rabu (08/02/2017).
Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Didi selaku Kadus VI Desa Payung.
Menurutnya, kondisi kelengkaan BBM di SPBU tersebut sudah berlangsung lama. Awalnya, menurutnya, SPBU tersebut merupakan AMPS dan sempat tidak ada pasokan BBM selama berbulan-bulan kemudian berubah menjadi SPBU.
Ketika baru beralih jadi SPBU menurutnya, pasokan BBM sempat normal seperti SPBU di daerah lainnya.
Namun selang beberapa bulan sampai sekarang, pasokan BBMnya mulai langka dan hanya 3-4 kali dalam sebulan sehingga para pengecer harus mengambil dari luar Payung dengan harga jual eceran tentunya lebih mahal dari daerah lainnya.
Dirinya berharap agar kondisi kelangkaan BBM tersebut segera teratasi. oleh karena itu dirinya meminta kepada pihak-pihak terkait untuk segera mengatasi permasalahan tersebut agar BBM di Kec. Payung normal seperti di daerah lainnya sehingga masyarakat tidak dirugikan
Pantauan langsung LASPELA di lapangan, selain terjadinya kelangkaan BBM di SPBU tersebut, standarisasi SPBU tersebut juga diragukan.
Pasalnya kantor SPBU sudah terlihat kosong dan sudah ditumbuhi rerumputan serta tidak adanya pembaharuan harga BBM yang sekarang dan tidak ada layanan 24 jam seperti yang tertera di neon box SPBU Bag. Depan.
Selain itu juga, masih banyak kondisi yang tidak standar seperti petugas pengamanan. namun meskipun demikian, SPBU tersebut tetap beroperasi walaupun hanya menjual BBM 3-4 kali dalam sebulan.
Penulis: Wiwin Suseno
Editor : Stefan H. Lopis