Dukung UKM di Belinyu, Pemkab Bangka Anggarkan Rp 475 Juta 

Bupati Bangka, Ir. H. Tarmizi H Saat, MM membuka acara Walk in Assessment dan Bimbingan Teknis Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kecamatan Belinyu, Kamis (2/2/2017). foto: humas
  • Bupati Harap UKM di Belinyu Eksis
  • Rp 123 Milyar Disiapkan untuk Bangun RLH di Belinyu

BELINYU, LASPELA- Bupati Bangka, Ir. H. Tarmizi H Saat, MM membuka acara Walk in Assessment dan Bimbingan Teknis Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kecamatan Belinyu, Kamis (2/2/2017).

Dalam sambutannya, Tarmizi berharap agar kegiatan Usaha Kecil Menegah (UKM) di Kecamatan Belinyu semakin eksis.

Guna mendukung eksistensi UKM di daerah tersebut, Pemkab Bangka pada tahun 2017 ini telah menganggarkan Rp 475 juta untuk pembangunan kawasan kuliner di Belinyu sebagai upaya menggerakan UKM.

“Selain pembangunan kawasan kuliner di 2017, juga akan dilaksanakan pembangunan lain diantaranya pembuatan jamban dan pembangunan rumah layak huni (RLH) di Belinyu dengan alokasi dana terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya di kabupaten Bangka dengan total sekitar Rp 123 Milyar,” kata Tarmizi.

Pembangunan jamban dinilai penting karena jamban di Belinyu masih sedikit dan merupakan Kecamatan nomor dua di Kabupaten Bangka yang sedikit memiliki jamban, setelah Mendo Barat.

Terkait pembangunan rumah layak huni, menurut Bupati, pada tahun 2017 sebanyak 268 rumah layak huni akan diselesaikan pembangunannya di Kabupaten Bangka.

Sementara untuk memperkenalkan UKM dari Kecamatan Belinyu, Bupati Tarmizi Saat berjanji akan menyediakan 10 stan pada gelaran Bangka Expo 2017 di Sungailiat sehingga dapat memamerkan produk andalannya.

“Saya ingin tunjukan UKM Belinyu kepada Menteri dan peserta Bangka Expo dari seluruh Indonesia, termasuk peserta dari luar negeri yang mengikuti Triatlon pada April 2017, stan dari Belinyu dapat menampilkan berbagai kuliner yang cukup enak,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk program Kebun Singkong Rakyat (KSR) sudah ada 2 pabrik untuk pengelolaan tapioka di Puding Besar dan Kenanga yang membutuhkan ubi casesa hingga 800 ton per hari.

Untuk para petani yang menginginkan modal untuk menanam ubi casesa, dijelaskan Tarmizi, dapat mengajukan pinjaman modal melalui Bank Sumsel Babel yang saat ini tersedia dana sekitar Rp 40 Milyar untuk program KSR.

Direktur Bisnis Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Warso Widanarto menjelaskan, total realisasi dana bergulir  di Kepulauan Bangka Belitung hingga 31 Desember 2016 lalu sebesar Rp. 18,07 milyar yang disalurkan kepada 21 koperasi dan UKM.

Sedangkan di kabupaten Bangka, hingga 31 Desember 2016 dana bergulir sebesar Rp. 6,6 milyar kepada 7 koperasi dan UKM. Rencana penyertaan dana  bergulir KPDB-KUMKM tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp. 8,3 milyar.

Warso juga menyoroti rendahnya realisasi penyaluran dana bergulir karena masih banyak koperasi dan UMKM yang belum mengajukan permohonan pinjaman kepada LPDB-KUMKM.(rus/hum)

Editor: Stefan H. Lopis