LASPELA, SPORT- Langkah Ezra Wailan untuk mendapat status Warga Negara Indonesia (WNI) semakin dekat. Pasalnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengirim surat rekomendasi ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) guna memuluskan jalan naturalisasi pesepak bola berpaspor Belanda ini.
“Kami sudah keluarkan rekomendasi, tapi tetap harus mendapat persetujuan dari Menkumham, Presiden, dan DPR,” kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto seperti dikutip harnas.co, Senin (2/1).
Rekomedasi tersebut diberikan sebagai tindak lanjut surat Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman bernomor 2270/UMM/XII/2016 tertanggal 28 Desember 2016. Tertulis, Kemenpora menyambut baik dan mendukung keinginan atlet yang menjadi tim muda Ajax Amsterdam untuk menjadi WNI.
Gatot menilai, pemberian rekomendasi telah mengikuti prosedur yang berlaku. Pihaknya telah mempelajari rekam jejak Ezra. Untuk diketahui, pemuda 19 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Glen Walian yang lahir di Manado, Sulawesi Utara. Sementara ibunya Linda Bos merupakan warga negara Belanda.
Bila disetujui, dia dikabarkan akan menjadi salah satu punggawa Garuda di SEA Games 2017 Malaysia.
“Kami sudah lihat dan pelajari track record dia (Ezra). Tidak mungkin kami berikan rekomendasi asal-asalan dan tanpa data pendukung,” ujar Gatot.
Kemunculan Ezra bermula dari laga eksebisi di Stadion Atang Sutrisna, Komplek Kopassus, Cijantung, 29 Desember lalu. Penampilannya selama 45 menit berhasil menyedot perhatian karena disaksikan langsung Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
PSSI menilai pintu naturalisasi terbuka untuk Ezra, tapi mereka tetap mengutamakan talent scouting atau penjaringan bibit unggul di Tanah Air. Menurut Edy, bukan hanya Ezra yang akan dilihat kemampuan olah bolanya, melainkan seluruh pemain muda nasional.
“Belum ada pembicaraan tentang naturalisasi. Kami masih akan terus mencari pemain dari Sabang sampai Marauke untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22,” kata Edy seperti dalam laman resmi PSSI.
Terpisah, mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia Bambang Nurdiansyah berpendapat naturalisasi tak perlu dilakukan. Menurut Banur, sapaan Bambang, PSSI harus fokus pada pembinaan usia muda.
“Naturalisasi sebisa mungkin harus dinomorduakan, fokus saja pembinaan. Ini bukan masalah penting atau tidak (naturalisasi), tapi kalau masih mengandalkan itu, sama saja kita mengakui bahwa pembinaan pemain muda di Indonesia gagal,” ujarnya.
Banur juga meragukan kualitas Ezra karena belum ada yang menguji kemampuannya. “Pelatih timnas juga belum ada, lalu siapa yang bisa menguji kualitasnya? Kita bukan negara seperti Filipina atau Singapura yang gemar naturalisasi pemain, kita punya sejarah dengan mengandalkan pemain-pemain lokal berkualitas,” tuturnya.
harnas.co