BEI Catat Pertumbuhan Investor di Atas 10% 

Para peserta Sekolah Pasar Modal (SPM) berfoto bersama sesaat usai mengikuti SPM gelombang kedua. (foto: Yoseph)
  • Baru Dua Bulan Hadir di Pangkalpinang
  • Jangan Tergiur Investasi Bodong
  • 536 Perusahaan Publik Sahamnya Bisa Dibeli Masyarakat

PANGKALPINANG, LASPELA- Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Pangkalpinang baru akan genap dua bulan pada 24 Desember mendatang sejak peresmiannya, (24/10/2016) lalu.

Kendati masih terbilang baru, kehadiran BEI di Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini menunjukan pertumbuhan positif. Kepala Kantor BEI Pangkalpinang, Yoseph Kaburuan MBA, dalam siaran persnya yang diterima redaktur Laspela mengatakan, BEI telah mencatat pertumbuhan investor baru lebih dari 10% sejak kehadirannya di Kota Pangkalpinang.

“Itu menunjukkan minat dan antusiasme tinggi dari warga Pangkalpinang sendiri,” tulis Yoseph Kaburuan.

Antusiasme tinggi tersebut, menurut Yoseph, terbukti dari meningkatnya peserta yang hadir dan mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) gelombang kedua, Sabtu (17/12/2016), dimana semua peserta langsung membuka rekening saham di PT Indo Premier Sekuritas.

Dalam kegiatan kali ini, para peserta diajarkan materi SPM level 1 dan 2 tentang pengetahuan dasar pasar modal seperti mekanisme perdagangan saham, pengetahuan tentang efek, struktur pasar modal, serta dibarengi juga dengan analisa-analisa sederhana yang mudah dicerna peserta.

Kurangnya informasi di daerah  tentang investasi cerdas dan benar di Pasar Modal, membuat masyarakat Kepulauan Bangka Belitung khususnya di Kota Pangkalpinang haus akan infomasi Investasi yang benar.

Yoseph mengakui, selama ini jenis investasi bodong dengan iming-iming keuntungan tinggi masih menjadi idola di tengah masyarakat. Namun, ia mengingatkan, investasi dengan keuntungan yang tinggi tanpa disertai regulasi yang benar, sangat beresiko kehilangan uang.

Dirinya juga menjelaskan, Bursa Efek Indonesia saat ini mencatatkan 536 perusahaan publik yang sahamnya bisa dibeli masyarakat. Dari keseluruhan perusahaan tersebut, sahamnya dibagi menjadi 10 sektor yang terdiri dari tambang, perbankan, perkebunan, otomotif, dll.

Hadir sebagai pembicara saat itu, selain Yoseph Kaburuan, MBA selaku Kepala Kantor BEI Perwakilan Pangkalpinang, juga Susanto, selaku Representative Officer dari PT. Indopremier Sekuritas tentang Technical Analysis simple dengan melihat trend dan support – resistance trend.

Susanto, seorang investor saham yang juga mahasiswa STIE IBEK Pangkalpinang tersebut dalam pemaparan materinya mengajak para peserta SPM melihat trend suatu saham dengan menarik trend dan mempelajari harga saham tersebut dengan melihat harga di masa lampaunya (historical), apakah trend sedang uptrend, downtrend, maupun side ways.

“Para peserta juga kita ajarkan bagaimana menentukan Support – Resistance, yaitu menentukan support (titik rendah) dan resistancenya (titik tinggi) dengan berbagai contoh  saham dengan memperlihatkan chart yang telah ada sebagai contoh. Dengan mempelajari hal tersebut, saya berharap bapak/ibu  bisa menjadi trader smart. Salam profit,” tutur Susanto memungkasi. (Rilis)

Editor: Stefan H. Lopis