LASPELA- Gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) menguncang Aceh dan sekitarnya pukul 05.03 WIB. Dari data sementara, 52 orang meninggal akibat gempa tersebut.
“Pusat gempa ada di darat, jalur berasal Barat Daya ke Timur Laut. Gempa mendatar 15 km. Intensitas gempa 6-7 MMI. Kondisi keras, bangunan tidak tahan gempa roboh, sampai dengan pukul 13.10 wib, korban meninggal 52 orang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Korban luka berat sementara tercatat 73. Korban luka ringan 200 orang. Sutopo mengatakan, korban luka diperkirakan masih bertambah.
Presiden Joko Widodo memerintahkan tanggap darurat bencana akibat gempa di Pidie Jaya, Aceh, Rabu 7 Desember 2016. Identifikasi korban dan kerusakan fisik menjadi prioritas.
Data terakhir yang diterima Staf Kepresidenan, sebanyak 41 ruko roboh di Mereude, 26 unit di Tringgadeng, 7 unit di Bandardua, 6 unit di Bandarbaru, 2 unit di Meurajdua.
“Total ada 92 unit ruko roboh. 5 masjid rusak berat, dan rumah rusak berat sebanyak 15 unit di Tringgadeng. Korban meninggal sebanyak 25 orang. Terbanyak di Pidie Jaya. Dua orang tewas di Samalangga Bireun. Namun, ini masih data awal yang masuk,” kata Kepala Staf Kepresidenen Teten Masduki, di komplek Istana Negara.
Prioritas bantuan, kata Teten, adalah pengurusan jenazah dan tempat pengungsian bagi warga yang rumahnya rusak.
Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, tepatnya di 18 kilometer timur laut. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer pada posisi 5.19 lintang utara – 96,36 bujur timur. Gempa tak berpotensi tsunami.
12 Gempa Susulan
BMKG Pusat juga mencatat sebanyak 12 kali gempa susulan. Tapi, kekuatannya tak sehebat gempa pertama yang berpusat di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu pagi.
Humas BMKG Taufan Maulana mengatakan, hingga pukul 08.15 WIB pagi tadi terjadi 12 gempa susulan dengan kekuatan yang terus mengecil. Gempa susulan bervariasi 4,0 SR hingga 3,2 SR.
Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya menyebutkan, puluhan korban tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Puteh A. Manaf menyebutkan, korban meninggal akibat tertimpa runtuhan bangunan.
Manaf menyebutkan BPBD Kabupaten Pidie Jaya juga mencatat 98 rumah toko ambruk akibat goncangan gempa usai salat Subuh tadi. “Kawasan terparah akibat gempa di Meureudu, Ibu Kota kabupaten, dan Ulee Gle. Banyak korban di dua daerah itu tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko,” ucap seperti dilansir Antara, Rabu (7/12/2016).
Sumber: Metrotvnews