Inflasi November 0,47%, BPS: Gara-gara Cabai

Ilustrasi

Inflasi Tertinggi di Manado 2,86% dan Terendah di Singkawang 0,05% 

JAKARTA, LASPELA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi 0,47% di November 2016. Sejak Januari-November 2016 laju inflasi yang tercatat 2,59%.

“Andil inflasi terbesar November dari bahan makanan. Baik cabai rawit merah yang membuat pedas-pedas sedap. Ada juga minuman dan rokok,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

BPS mengatakan, kenaikan terjadi pada kelompok bahan makanan 1,66 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen; kelompok kesehatan 0,30 persen.

Selanjutnya, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,07 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok sandang 0,01 persen.

Sementara dari 82 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 2,86 persen dengan IHK 127,58 dan terendah terjadi di Singkawang 0,05 persen dengan IHK 124,51. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau 1,54 persen dengan IHK 128,12 dan terendah terjadi di Kendari 0,22 persen dengan IHK 121,52.

Adapun komponen inti pada November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2016 sebesar 2,84 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2016 terhadap November 2015) sebesar 3,07 persen.

Sumber: detik.com