banner 728x90

Indonesia Bekukan Sementara Keanggotaan di OPEC 

Doc: Kemen ESDM
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

INDONESIA memutuskan membekukan sementara (temporary suspend) keanggotaan di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Keputusan tersebut diambil dalam Sidang ke- 171 OPEC di Wina, Austria, Rabu (30/11).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang menghadiri sidang tersebut menjelaskan, langkah pembekuan diambil menyusul keputusan sidang untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari, di luar kondensat.

banner 325x300

Sidang juga meminta Indonesia untuk memotong sekitar 5% dari produksinya atau sekitar 37 ribu barel per hari. “Padahal kebutuhan penerimaan negara masih besar dan pada RAPBN 2017 disepakati produksi minyak di 2017 turun sebesar 5 ribu barel dibandingkan 2016,” jelas Jonan.

Dengan demikian pemotongan yang bisa diterima Indonesa adalah sebesar 5 ribu barel per hari.

Jonan menambahkan, sebagai negara net importer minyak (crude oil), pemotongan kapasitas produksi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena harga minyak secara teoritis akan naik.

Dengan pembekuan keanggotaan ini, Indonesia tercatat sudah dua kali membekukan keanggotaan di OPEC.

Pembekuan pertama pada 2008, efektif berlaku pada 2009. Indonesia memutuskan kembali aktif sebagai anggota OPEC pada awal 2016.

Pembekuan sementara itu adalah keputusan terbaik bagi seluruh anggota OPEC. Sebab dengan demikian keputusan pemotongan sebesar 1,2 juta barel per hari bisa dijalankan dan di sisi lain Indonesia tidak terikat dengan keputusan yang diambil, sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia.

Tak Masalah 

Sementara Presiden Joko Widodo ketika dimintai keterangannya oleh wartawan terkait keluarnya Indonesia dari keanggotaan OPEC menyatakan, kondisi seperti sekarang bukan yang pertama bagi Indonesia. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi bagian OPEC kemudian keluar dan masuk kembali.

“Iya, dulu kan kita pernah jadi anggota OPEC, kemudian tidak menjadi anggota, kemudian kita masuk lagi karena kita ingin informasi naik turunnya harga kemudian kondisi stok di setiap negara tahu kalau jadi anggota,” ujar Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis.

Jokowi, seperti dilansir detik.com memastikan tidak ada gangguan yang kemudian muncul terhadap perekonomian Indonesia ke depannya. “Ya kalo memang kita harus keluar lagi kan gak ada masalah. Dulunya kan juga tidak,” tegasnya.

Seperti diketahui, dengan pembekuan keanggotaan ini, Indonesia tercatat sudah dua kali membekukan keanggotaan di OPEC. Pembekuan pertama pada tahun 2008, efektif berlaku 2009. Indonesia memutuskan kembali aktif sebagai anggota OPEC pada awal 2016.

Sumber: detik.com

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version