Presiden Tegaskan Aksi 212 Bukan Demonstrasi

Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari KORPRI ke-45 di lapangan Monas, Jakarta, Selasa 29 November 2016. (foto: Biro Pers Setpres)

JAKARTA, LASPELA- Presiden Joko Widodo tak sepakat aksi 2 Desember disebut demonstrasi. Ia meminta seluruh masyarakat tak salah memahami Aksi Bela Islam Jilid III tersebut.

“Tidak ada demo. Siapa bilang ada demo? Jangan ini (salah artikan). Doa bersama. Bukan demo!” kata Jokowi usai menjadi pembina upacara HUT ke-45 Korpri di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).

Jokowi, seperti dilansir laman Metrotvnews.com mengatakan, aksi lanjutan dalam menuntut proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, akan diisi doa bersama. Doa akan dilakukan sebelum dan sesudah ibadah wajib. “Baik sebelum Jumatan maupun setelah Jumatan,” ujar Presiden ke-7 RI ini.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bertemu GNPF-MUI. Dua pihak bersepakat aksi dilaksanakan dengan menggelar sajadah di Monas. Menurut Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab, mereka akan menggelar doa bersama, salat Jumat, dan mendengar tausiyah.

Semua kegiatan dilaksanakan di Monas. Rizieq mengaku belajar dari aksi 4 November. Saat itu, kata dia, terjadi penumpukan massa sehingga aktivitas masyarakat terganggu.

Rizieq juga meminta Polisi menindak pihak-pihak yang membuat kerusuhan pada aktivitas demokrasi yang dikenal dengan sebutan Aksi 212 itu.

GNPF-MUI juga menegaskan tak akan bertanggung jawab atas kejadian di luar kesepakatan bersama Polri.

Sumber: Metrotvnews