- Teror Cederai Kemanusiaan
- Indonesia Negara Pancasila
JAKARTA, LASPELA- Pasca kejadian bom di depan Gereja HKBP Oikumene Samarinda, sejumlah tokoh lintas agama menyerukan perdamaian. Beberapa tokoh yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mengecam aksi teror dan menyerukan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga keberagaman.
“Tragedi ini tragedi kemanusiaan yang amat kita sesalkan. Menghancurkan keadaban manusia itu sendiri. Menghancurkan ideologi kita, dan juga menghancurkan Ketuhanan yang Maha Esa,” ujar Romo Benny Susetyo, dalam jumpa pers di Maarif Institute, Jl. Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jakarta Selatan (15/11).
Selain Romo Benny, Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan tragedi yang juga menewaskan Intan Marbun, seorang balita berusia 2,5 tahun itu dianggap mempersulit tujuan menciptakan masyarakat yang cinta perdamaian serta mencederai kemanusiaan.
“Peristiwa di Samarinda itu mengagetkan, salah satu korbannya anak kita, Intan Olivia Marbun. Keinginan kita menciptakan masyarakat damai itu seperti terus menerus mengalami kesulitan,” ungkap Ray seperti dilansir detik.com
Selain mereka berdua, hadir juga Jeirry Sumampow. Jeirry mengatakan peristiwa bom ini seharusnya bisa diprediksi. “Kalau kita melihat teror bom, pertama kan ada ancaman bom di sekolah, kemudian ada bom di Samarinda, ada juga di Pontianak, ini kan rangkaian yang terjadi selalu kalau kondisi politik kita agak tinggi,” ungkap humas PGI tersebut.
Untuk menjaga kedamaian pasca tragedi ini, Jerry menegaskan agar masyarakat tidak melupakan ideologi kita, yaitu Pancasila. Dia juga mengatakan bahwa kita harus ingat bahwa Indonesia dibangun atas dasar kemajemukkan.
“Jadilah orang Indonesia, dan menjadi orang Indonesia menghargai perbedaan dan kemajemukkan. Kita hentikan rasa curiga, takut, khawatir,” tutup Jeirry.
Detik.com