TOBOALI, LASPELA- Polres Bangka Selatan menggelar Apel Bhineka Cinta Damai yang diikuti TNI, para ketua suku dan tokoh agama serta tokoh adat se-Basel, Selasa (15/11) pagi. Bertindak sebagai Pembina Apel Kapolres Basel, AKBP Satria Rizkiano, dan pemimpin apel, IPDA Danang.
Dalam amanatnya kapolres Basel menyampaikan, Apel Kebhinekaan merupakan momentum penting untuk semakin memantapkan kebersamaan dan solidaritas guna menjunjung kelancaran pembangunan serta menciptakan masyarakat yang sejahtera dan damai di negeri Junjung Besaoh.
Menurut Kapolres, upaya mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dalam rasa aman, tentram, dan damai merupakan tanggung jawab bersama semua pihak termasuk upaya bersama menangkal berbagai tantangan yang mengancam disintegrasi.
Kapolres AKBP Satria Rizkiano menjelaskan, Apel Bhineka merupakan wadah untuk menumbuhkan rasa toleransi, solidaritas, tenggang rasa antar suku, agama dan ras dengan kesadaran penuh bahwa kepentingan Bangsa berada di atas segalanya demi terciptanya Indonesia yang aman, damai dan sejahtera sebagai bangsa yang berbhineka tunggal ika.
Penduduk Kabupaten Bangka Selatan yang terdiri dari berbagai macam suku dan adat yang tanpa disadari memiliki kemajemukan Pluralistis sehingga Isu SARA (suku,agama,ras,dan antar golongan) bisa menjadi masalah yang tak berujung, apabila ada letupan-letupan yang menjadi pemicunya.
Karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran di benak masyarakat tentang arti pentinngya toleransi, sehingga masyarakat bisa menghargai perbedaan yang ada.
Kapolres juga mengatakan tentang kerukunan antar etnis (suku) adat dan umat beragama harus terus digalakkan melalui dialog-dialog yang intensif. “Begitu pula dengan penyelesaian masalah –masalah sara yang muncul dapat dilakukan dengan cepat, lebih komperensif dan terpadu,” ujarnya.
Apel Bhineka Cinta Damai diakhiri dengan penanda tanganan aksi deklarasi cinta damai dari berbagai ketua suku paguyuban dan agama se-Basel.
Sumber: Dishubkominfo Basel
Editor : Stefan H. Lopis