37,13% Anak Indonesia Kekurangan Gizi
PEMENUHAN gizi pada 1.000 hari pertama dalam kehidupan diyakini sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Dokter spesialis gizi Klinik dari Dapartemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Fiastuti Witjaksono mengatakan, 1.000 hari pertama yakni sejak terjadinya pembuahan di dalam kandungan hingga anak berumur dua tahun.
“Kekurangan zat gizi di 1.000 hari pertama kehidupan tidak hanya berdampak pada status gizi usia anak, tapi juga status gizi pada usia muda nantinya. Dampaknya tidak kelihatan dalam jengka pendek tapi ketika besar dia berpotensi terkena komplikasi dan hipertensi,”ujarnya dalam diskusi bertema Gizi di Setiap Tahapan Kehidupan yang diselenggarakan oleh perusahaan Nestle dalam rangka perayaan 150 tahun Nestle di Jakarta, Sabtu (12/11).
Oleh karena itu, pemenuhan gizi selama 1.000 hari pertama sangat penting. Tidak hanya makronutrien (zat gizi makro) seperti protein, karbohidrat dan lemak tapi juga mikronutrien (zat gizi mikro) yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan.
Menurut Fiastuti, seperti dikutip laman mediaindonesia.com, kondisi gizi di Indonesia dikatakan sebagai double burden, artinya masih banyaknya anak-anak yang kekurangan gizi atau sekitar 37,13% berdasarkan riset kesehatan data nasional 2013 dan ada permasalahan obesitas pada anak yang tak boleh dianggap sepele.
“Pada obesitas biasanya mereka kelebihan kalori dan kekurangan mikronutrient atau zat gizi seperti vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh,” imbuh dokter yang juga merupakan Pengurus Penghimpunan Onkologi Indonesia itu.
Cara menanggulanginya, ucap Fiastuti, adalah dengan menerapkan pola makan sehat sesuai kebutuhan. “Makan tidak asal kenyang, mengacu pada empat sehat lima sempurna sehingga sesuai kualitas dan kuantitas nutrisi,” ungkapnya.
Dia menambahkan, makanan olahan produksi seperti susu, yogurt, cereal rendah gula, dan biskuit pada bayi bisa menjadi makanan pendamping untuk kecukupan nutrisi.
Sementara situs klikdokter.com menyebutkan, ancaman malnutrisi atau dikenal dengan kurang gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) menyebabkan kematian 2.6 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Jutaan anak juga hidup dengan gangguan fisik dan kognitif karena mereka tidak memperoleh nutrisi yang cukup pada 1000 HPK mereka.
Mediaindonesia.com