Muhammad Subhan, Atlit Disabilitas Asal Babel Berprestasi Nasional


PANGKALPINANG, LASPELA – Meski mengalami cacat total akibat kecelakaan yang di alaminya tahun 2005 lalu, Muhammad Subhan, atlit bulutangkis disabilitas asal Bangka Belitung memilki segudang prestasi hingga tingkat nasional.

Ketika dikonfirmasi wartawan Laksar Pelangi beberap waktu lalu, Muhammad Subhan menceritakan prestasinya semenjak menjadi atlit bulutangkis penyandang disabilitas.

Menururt Subhan, pertama kali ia mengenal olahraga bulutangkis semenjak duduk di bangku SMP. Namun, olahraga ini digelutinya sebagai sampingan saja, sebab Subhan lebih memilih olahraga sepakbola karena hobinya.

Malang tak dapat ditolak, untung takdapat diraih. Pepatah ini kiranya menggambarkan peristiwa yang dialami Subhan ketika mengalami kecelakaan tahun 2005 silam. Akibat kecelakaan tersebut, Subhan divonis lumpuh sehingga sempat membuatnya deperesi dan frustasi karena tidak tidak bisa lagi berolahraga layaknya manusia normal.

Tahun 2010, Subhan kemudian dibawa ke Jakarta oleh perusahaan PT.Timah dengan menggunakan dana CSR untuk berobat. Setelah selesai berobat, Ia pun langsung masuk salah satu yayasan swasta khusus kursi roda di Jakarta Selatan yang menuntutnya supaya menjadi pribadi mandiri.

“Perkenalan saya dengan olahraga disabilitas oleh teman se-asrama. Bahwa olahraga penyandang disabilitas itu banyak, seprti tenis lapangan, tenis meja, catur, bulutangkis dan lain-lain,” kenang Subhan menceritakan masa lalunya.

Suatau hari, kata Subhan, dirinya mendapat wejangan dari rekan se-asramanya bahwa menjadi atlit bisa membuat kaya, karena pemerintah saat ini sudah sangat peduli dengan atlit yang selalu memberikan bonus besar ketika meraih juara.

Informasi ini membuat Subhan kembali semangat untuk berolahraga dan menjadi atlit. Akhirnya Subhan pun memutuskan untuk mendalami olahraga bulutangkis agar bisa menjadi atlit disabilitas yang mampu berlaga hingga tingkat nasional.

Dengan kerja keras dan semangat berlatih luar biasa, Subhan akhirnya bisa menjadi atlit bulu tangkis yang bisa diperhitungakan hingga tingkat nasional. Bahkan sampai saat ini, Subhan tercatat mewakili Jawa Barat sebagai peraih medali Emas pada kejuaraan Peparnas XV 2016 di Jawa Barat. Subhan juga berhasil merain medali Perak pada kelas single perorangan whelchair kelas 1 dengan peserta dari seluruh Indonesia.

“Kenapa saya memilih di daerah lain? Karena pertama kali saya mengenal ada olahraga untuk disabilitas itu dari daerah Jakarta. Jadi, saya memutuskan untuk menjadi atlit bulutangkis, kebetulan teman-teman saya se-asrama sudah terlebih dahulu jadi atlit dan udah bisa mandiri sendiri dan sukses,mereka bisa membeli rumah dengan biaya sendiri,” ujarnya.

Melihat keberhasilan ini, Subhan merasa lebih senang terlebih sudah dapat membuat orang tuanya bangga. Dengan keberhasilan ini, Subhan berharap suatu saat nanti bisa membawa harum tanah kelahirannya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung di tingkat nasional maupun internasional.

“Cit cita yang belum tercapai, saya ingin tampil di ajang Sea Games, kalau bisa di ajang yang lebih tinggi lagi tapi untuk mencapainya perlu latihan yang giat dan berdoa,” tukasnya mantap.

Dengan pengalaman yang ia miliki, Subhan tak lupa berpesan kepada generasi penerus bangsa terutama di Bangka Belitung untuk selalu berani tampil di depan umum. “Karena kesempatan untuk selalu berkarya masih sangat terbuka selama raga masih kuat jangan pernah pantang mundur,selalu optimis dan latihan disiplin yakinkan semua itu dengan bismillah,” pungkas dia.

Penulis: Yudhi
Editor  : Stefan HL