*Nomor Tiga dari 10 Prioritas “Bali Baru”
*Di bawah Borobudur dan Wakatobi
*Bank Dunia Setujui Pinjaman 204 Juta Dollar AS
*Pembiayaan 10 Bali Baru 20 Miliar Dollar AS
*Kemampuan Pemerintah RI 10 Miliar Dollar AS
TANJUNG KELAYANG, Belitung masuk tiga besar dari 10 destinasi wisata prioritas yang ditetapkan pemerintah pusat. Tanjung Kelayang Belitung berada di bawah Borobudur dan Wakatobi. Tanjung Kelayang juga mengalahkan kepopuleran Danau Toba yang memiliki potensi besar memikat wisatawan untuk berkunjung.
Posisi Tanjung Kelayang Belitung di tiga besar itu merupakan hasil survei Tourism Competitiveness Index pada tahun 2016. Demikian pernyataan Vice President Mark Plus Inc Jacky Mussry dalam Diskusi Percepatan Pariwisata Danau Toba: Identifikasi Sejumlah Langkah Kritis Jangka Pendek di Jakarta, Jumat, pekan lalu.
Danau Toba dalam survey tersebut dipilih oleh 88 persen responden yang menyatakan tertarik mengunjungi kembali Danau Toba dalam setahun ke depan. Sementara pilihan responden terhadap Tanjung Kelayang Belitung mengungguli Danau Toba yang termasuk danau vulkanik terbesar di dunia itu.
Walaupun Tanjung Kelayang Belitung masuk tiga besar dari 10 destinasi “Bali Baru” prioritas tetapi tidak menjadi fokus pengembangan tujuan wisata. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan menegaskan, “Pemerintah fokus di tiga lokasi dulu yaitu Mandalika Nusa Tenggara Barat, Borobudur, Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta serta Danau Toba, Sumatera Utara. Kami baru mulai bekerja, mungkin pertengahan tahun depan. Kami harapkan pekerjaan ini selesai pada triwulan II atau III 2019.”
Luhut memberikan contoh pengembangan kawasan pariwisata yang terintegrasi. “Di kawasan Borobudur akan dikembangkan secara integratif dengan lokasi wisata Candi Mendut, Prambanan dan Istana Keraton Yogyakarta. Demikian juga dengan kawasan Danau Toba dan Mandalika. Konsep serupa juga akan dikembangkan di dua tempat tersebut.”
Keprihatinan yang umum terjadi, walaupun sudah ditetapkan menjadi 10 besar wisata prioritas, namun 10 destinasi Bali Baru tersebut belum tergarap dengan baik seperti promosi yang lebih gencar maupun perbaikan infrastruktur.
204 Juta Dollar AS
Bank Dunia menyetujui pinjaman bagi Indonesia sebesar 203 juta dollar AS untuk pengembangan tiga tujuan wisata yaitu Mandalika, Danau Toba dan Borobudur. Dana tersebut dipakai untuk membangun sarana infrastruktur tempat wisata yang diharapkan akan menjadi kawasan wisata terpadu. Untuk pengembangan 10 prioritas destinasi wisata Bali Baru diperlukan dana 20 miliar dollar AS.
Pembahasan tentang pinjaman Bank Dunia itu dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves di Kantor Wapres di Jakarta, Jumat (21/10-2016) pekan lalu. Wapres didampingi sejumlah menteri seperti Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
“Dari total dana yang diperlukan untuk mengembangkan 10 destinasi prioritas Bali Baru 20 miliar dollar. Sementara kemampuan anggaran pemerintah sebesar 10 miliar dollar AS. Jadi pemerintah membutuhkan pembiayaan diluar anggaran pendapatan dan belanja negara,” kata Arief Yahya.
Sebenarnya, kata Arief Yahya, ada beberapa negara seperti Tiongkok dan Negara-negara Timur Tengah yang tertarik pada pengembangan destinasi wisata prioritas.
Thomas Lembong menyatakan, investasi di bidang pariwisata merupakan peluang yang sangat menjanjikan. Kementrian-kementrian yang lain sangat mendukung. Budi Karya mengatakan akan memudahkan akses transportasi ke tempat wisata. (ags/kompas)