Megawati Ajak Rustam-Irwansyah Ziarah ke Makam Soekarno

JAKARTA, LASPELA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak Cagub dan Cawagub yang didukung PDI-P, berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Senin (10/10/2016) kemarin.

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diajak menziarahi makam Bung Karno, Bapa Proklamator RI tersebut di antaranya: Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (DKI Jakarta), Rano Karno dan Embay Mulya Syarief (Banten), Hana Hasanah dan Tony Yunus (Gorontalo), serta Rustam Effendi dan Muhammad Irwansyah (Bangka Belitung).

Selain itu, ada calon gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar (Sulbar), dan calon gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.

Megawati memimpin ziarah kubur ke makam Bung Karno didampingi beberapa pengurus teras partai seperti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Achmad Basarah, Eriko Sotarduga, dan Komarudin Watubun.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Achmad Basarah mengatakan, ziarah ke makam Bung Karno adalah tradisi keluarga besar PDIP, baik saat momentum keagamaan seperti menjelang Ramadhan dan Idul Fitri maupun saat menghadapi hajatan penting seperti Pemilukada.

Menurut Basarah, hal itu dilakukan juga untuk menghormati jasa-jasa dan mendoakan Bung Karno.

Kegiatan itu, jelasnya, juga ditujukan untuk mengingatkan para calon kepala daerah supaya tidak menggunakan cara-cara yang tidak sesuai kepribadian bangsa atau bisa merusak eksistensi dan keutuhan NKRI selama pemilihan kepala daerah.

“Yang lebih penting lagi agar para calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, jika kelak terpilih dan menjadi kepala dan wakil kepala daerah benar-benar dapat menjadi pemimpin yang menjaga dan mengimplementasikan amanah dan ajaran-ajaran Bung Karno, khususnya untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial yang berdasarkan Pancasila melalui haluan politik Trisakti,” kata Basarah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.

PDIP berharapa, semua kepala dan wakil kepala daerah yang diusung benar-benar dapat menghayati dan menerapkan kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian Indonesia, yang benar-benar mengerti dan memahami sejarah dan jiwa bangsanya serta tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai. (ant/stf)