SUNGAILIAT, LASPELA- Bupati Bangka Ir. H. Tarmizi H. Saat, MM berencana menjadikan kabupaten Bangka sebagai pusat unit cuci darah (hemodialisis) terlengkap di Bangka Belitung. Hal tersebut dikatakan Tarmizi ketika menerima tim dari Jakarta dan Singapura yang menawarkan pengembangan hemodialisa, Rabu (5/10).
Dijelaskannya, angka gangguan gagal ginjal di Bangka Belitung saat ini sangat tinggi, sehingga dibutuhkan unit cuci darah yang jumlahnya seimbang dengan jumlah pasien yang melakukan cuci darah.
Menurut Bupati, banyak hal yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal sehingga harus dilakukan cuci darah. Dia berharap, dengan adanya unit cuci darah yang memadai akan dapat menampung seluruh pasien yang mebutuhkan. RSUD Sungailiat yang akan dijadikan sebagai pusat hemodialisa saat ini sedang melakukan kegiatan pembangunan, diantaranya pembangunan fisik untuk penambahan ruang rawat inap.
“RSUD Sungailiat paling banyak memiliki dokter spesialis yakni 18 orang, yang juga dipergunakan rumah sakit lain yang ada di Bangka,” jelas Bupati.
Bupati Tarmizi Saat menginginkan unit hemodialisa nantinya, dibuat tempat khusus bagi pasien yang menderita HIV/Aids maupun penyakit menular lainnya. Diungkapkanya, ia pernah mengalami cuci darah, sebelum dilakukan operasi ginjal yang saat ini kondisi kesehatannya sudah membaik.
“Saya ini pasien yang ingin mendapatkan pelayanan cuci darah di unit hemodialisa yang akan dibangun dapat terlayani dengan baik,” ujar Tarmizi.
Sementara, tim dari Singapura yang dipimpin Mr. Tjan berkesempatan menyampaikan paparan tentang rencana unit hemodialisa yang akan dibangun.
Renalt Team menawarkan tempat hemodialisis terbesar dan tercanggih di Indonesia untuk menangani penderita gagl ginjal, dengan penanganan dilakukan dengan cepat bagi pasien yang berasal dari kabupaten Bangka dan Provinsi kepulauan Bangka Belitung umumnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil ketua DPRD Kabupaten Bangka Rendra Basri,Kepala Bappeda kabupaten Bangka, Kepala Dinas kesehatan kabupaten Bangka, Direktur RSUD Sungailiat, Direktur RSUD Eko Maulana Ali Belinyu, dan utusan instansi terkait. (rus/stf)